Gus Ipul Akan Kirim Surat ke Gubernur Soal Aspirasi PKL Pasuruan
Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) langsung merespon petisi yang dibuat oleh para Pedagang Kaki Lima (PKL) di beberapa titik di Kota Pasuruan. Dalam pertemuan di Mall Poncol, Gus Ipul didampingi wakilnya, Adi Wibowo (Mas Adi), pada Kamis 11 Maret 2021.
Gus Ipul akan mengirimkan surat kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terkait petisi yang berisikan aspirasi dari PKL di Kota Pasuruan ini. Menurut Gus Ipul, PKL Kota Pasuruan ini adalah tulang punggung ekonomi.
"Jadi aspirasi teman-teman PKL yang sedang mengalami permasalahan ini harus disampaikan. Saya butuh waktu satu minggu untuk rapat dengan OPD dan mempelajari petisi teman-teman PKL ini. Selanjutnya, saya akan bersurat ke ibu Gubernur Jawa Timur," kata Gus Ipul.
Gus Ipul mengakui, UMKM ini adalah pilar ekonomi di Kota Pasuruan. Ketika UMKM dihadapkan dengan pembatasan berjualan akan berpengaruh besar. Berdasarkan data, pertumbuhan ekonomi Kota Pasuruan sejak Covid-19 menurun dua persen lebih.
"Ini jangan dibiarkan. Ini perlu diselamatkan. Tapi, yang perlu digarisbawahi adalah ketika ekonomi dilonggarkan, kesehatan masyarakat jangan sampai buyar. Artinya, ketika teman-teman UMKM bisa berjualan lagi, jangan sampai kasus Covid-19 menjadi tinggi," jelasnya.
Gus Ipul pun sepakat, teman-teman UMKM termasuk pedagang ini sedikit diberi kelonggaran agar ekonomi tetap bisa bergerak. Dan sesuai dengan visi misinya, adalah memajukan ekonomi Kota Pasuruan. Namun, ia sedang memikirkan formulanya.
Gus Ipul mencontohkan, tanpa disadari para pedagang ini juga membuka lapangan pekerjaan untuk Kota Pasuruan. Satu pedagang, bisa memperkerjakan satu sampai dua orang. Nah, ketika pedagang tidak berjualan, semakin banyak pengangguran.
"Makanya saya butuh waktu satu minggu lah untuk merumuskan ini semua. Skemanya bagaimana. Kemungkinan nanti jam berjualan sedikit dilonggarkan, tapi harus ada penekanan agar penyebaran Covid-19 tidak meluas," sambung dia.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini juga terus memotivasi PKL tetap semangat. Ibarat sedang puasa, para PKL ini sudah kuat berpuasa sampai ashar, dan perlu waktu sedikit lagi untuk mencapai waktu magrib.
"Jangan sampai puasanya batal. Kami dari pemerintah komitmen untuk memutus penyebaran Covid-19. Bahkan, kami sudah rapat dan menargetkan tiga bulan ke depan Kota Pasuruan masuk zona hijau. Ayo ditata bersama-sama. Saya akan rapat membahas aspirasi panjenengan semua," paparnya.
Terakhir, Gus Ipul juga mengingatkan sekali lagi ke PKL untuk menjalankan petisi ini dengan betul dan maksimal. Artinya, perlu ada komitmen bersama. Ia sebagai pemerintah akan berjuang untuk nasib teman-teman PKL. Sebagai timbal baliknya, para PKL harus disiplin protokol kesehatan.
"Mulai memakai masker, menyediakan hand sanitizer, dan sebagainya. Kalau perlu jangan melayani pembeli yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Insyallah, saya siap memfasilitasi aspirasi teman-teman PKL ini," ungkapnya.
Sebagai informasi, selama ini PKL di sejumlah titik di Kota Pasuruan merasakan imbas dari penerapan kebijakan pembatasan berjualan. Mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Akibatnya, akses jualan mereka dibatasi. Mereka harus menutup usahanya pukul 20.00 WIB. Mereka mengadu ke Gus Ipul-Mas Adi untuk mendapatkan solusi. Mereka kompak untuk sama-sama saling menjaga dengan membuat petisi siap menerapkan protokol kesehatan yang ketat ketika diberikan izin untuk berjualan.