Gus Ipul Ajak Seniman Mengenang 147 Hari Tanpa Leo Kristi
Surabaya : Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak ratusan pelukis mengheningkan cipta sejenak sambil berdoa bagi almarhum Seniman sekaligus musisi Leo Kristi. Doa ini dipimpin langsung Gus Ipul di sela-sela membuka Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) 2017 di Jatim Expo International, Jumat (14/10/2017).
"Mari sejenak kita mengheningkan cipta dan berdoa sesuai agama dan keyakinan untuk Leo Kristi," ajak Gus Ipul seraya menundukkan kepala.
Bagi Gus Ipul, Leo Kristi adalah salah satu seniman besar yang turut andil dalam membangun PSLI yang kini sudah memasuki era ke 10 tahun.
Bahkan di PSLI 2017 kali ini, Leo Kristi sebenarnya telah berjanji untuk ikut tampil dengan membawakan karya-karyanya. Leo Imam Sukarno atau lebih dikenal dengan nama Leo Kristi adalah musisi pengelana yang amat menikmati karier musiknya di jalanan.
Terkait PSLI sendiri, Gus Ipul berharap Event ini terus berjalan dan berkembang. PSLI kini menjadi satu-satunya Event pasar lukisan di Indonesia. "Dulu di Jakarta ada tapi sudah mati kini tinggal di Jawa Timur ini satu-satunya," kata Gus Ipul.
Pemerintah Jawa Timur selama ini juga memberikan perhatian yang cukup serius bagi perkembangan berkesenian khususnya seni lukis. Bahkan agenda PSLI 2017 dimasukkan khusus dalam rangkaian HUT Pemprov Jatim ke 72.
Sementara itu M Anis ketua Sanggar Merah Putih sekaligus Ketua panitia PSLI mengatakan, Leo Kristi selalu mengikuti perkembangan PSLI. "Karenanya di PSLI tahun ini, kami akan mengenang 147 tanpa Leo Kristi," ujarnya.
Anis mengatakan, PSLI tahun ini merupakan yang ke 10 kali. Untuk tahun ini, PSLI diikuti oleh 193 pelukis dari beragam daerah.
Mereka akan mengisi 150 booth yang disediakan oleh Sanggar Merah Putih selaku penyelenggara. Para pelukis ini berasal dari berbagai kota di Indonesia, seperti Bengkulu, Lampung, Banten, dan Jakarta. Selain itu seniman dari kota-kota besar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, Lombok, Kalimantan Selatan.
Beberapa pelukis lokal dari Jawa Timur juga turut memeriahkan PSLI yang berlangsung selama 10 hari mulai 13-22 Oktober 2017 ini. "Kali ini hadir lukisan abstrak dan kontemporer. Ini menunjukkan PSLI mulai dilirik juga oleh pelukis yang selama ini terjebak oleh dikotomi lukisan idealis dan lukisan pasar,” kata Anis.
Mengenai target penjualan, Anis yang mantan jurnalis di Surabaya Post ini memasang angka transaksi Rp 3 miliar.
“Tahun lalu nilai transaksinya mencapai Rp 1,7 miliar. Itu dari 358 kaya lukis yang terjual selama 10 hari PSLI 2016,” ungkap Anis.
Menurut dia, target Rp3 miliar dianggap wajar. Bukan hanya lantaran kondisi ekonomi yang sudah membaik, melainkan apresiasi masyarakat terhadap karya seni pun kian meningkat.
“Selain itu, kualitas dari lukisan juga meningkat, sehingga lebih banyak diminati orang,” paparnya.
PSLI ke 10 yang dibuka langsung oleh Gus Ipul ini juga bagian dari perayaan HUT Provinsi Jatim yang KE 72 Tahun.
Selain pameran karya lukis, selama 10 hari itu juga diadakan beraneka kegiatan. Antara lain, Mengenang Pemusik Leo Kristi (Sabtu, 14/10), Lomba melukis untuk anak, Minggu (15/10/2017), Festival Musik dan Dance tingkat SMA/SMK se Surabaya (17-19/10), dan Pembacaan Puisi, Jumat (20/10/2017). (wah)
Advertisement