Gus Ipul Ajak Menteri Jokowi Blusukan Menikmati Kuliner 'Ndeso'
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ajak empat menteri kabinet kerja mampir dan menikmati masakan "ndeso" di Warung Mak Ti, sebuah warung tradisional yang ada kawasan Kanigoro, Blitar.
Berada di dalam kampung dengan jalan masuk yang cukup kecil, empat menteri yang diajak Gus Ipul, langsung menyerbu dapur untuk mengambil masakan yang disediakan.
Empat menteri yang menikmati Warung ala prasmanan ini diantaranya adalah Mohamad Nasir (Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi); Muhammad Hanif Dhakiri (Menteri Ketenagakerjaan); Eko Putro Sandjojo (Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi); serta Imam Nahrawi (Menteri Pemuda dan Olahraga).
Tak hanya menteri, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Wakil Ketua MPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), dan Abdul Halim Iskandar, Ketua DPW PKB Jatim yang juga Ketua DPRD Jatim juga ikut dalam makan malam bersama kali ini.
Warung Mak Ti menyiapkan berbagai olahan masakan iwak kali atau ikan kali. Ikan wader hingga jendil dimasak dalam dua jenis olahan yakni sayur dan digoreng.
Aneka sayur lodeh mulai tewel, terong hingga kacang-kacangan juga disediakan komplit dengan sambalnya.
Paling menarik dari warung yang berada di Desa Jatinom RT 03 / RW 03, Kec. Kanigoro, Jatinom, Kanigoro, Blitar ini adalah harganya. Untuk makan sepuasnya, cukup membayar Rp10 ribu rupiah. Sedangkan minumannya hanya Rp1,5 ribu rupiah. Untuk tambahan ikan satu piring penuh, hanya perlu tambahan uang sebesar Rp5 ribu rupiah.
Berbagai reaksi pun muncul dari para pejabat yang hadir. Gus Ipul pun meminta komentar para pejabat yang ia ajak satu persatu.
"Rasanya luar biasa enaknya. Menunya membuat saya serasa makan di rumah sendiri," kata Cak Imin di sela santap makanan ini.
Tak lama, disahut oleh Menteri Hanif. "Saya senang sekali makan di sini. Harganya kaki lima, rasanya bintang sembilan," kata Hanif.
Tak mau ketinggalan, Menteri Eko ikut menimpali. Menurutnya, warung ini bisa menjadi contoh wisata kuliner yang patut dicoba oleh masyarakat. "Ini adalah contoh desa wisata yang bisa dicoba di tempat lain di Indonesia", kata Menteri Eko.
"Saya paling suka makan tahu kuning. Sekarang, menu ini sudah jarang. Tapi di sini, ada dan saya habis enam," kata Gus Halim ikut memberikan penjelasan.
"Harganya yang tak kalah menarik. Hanya dengan sepuluh ribu, kita bisa makan sepuasnya dengan rasa yang tak perlu diragukan," sahut Menteri Nasir.
Gus Ipul pun menyebut bahwa kuliner semacam ini bisa menjadi contoh pengembangan ekonomi kreatif di Jawa Timur.
"Ini warung yang didirikan atas dasar alasan membantu sesama. Niatnya membantu orang sehingga harganya pun sangat terjangkau," kata Gus Ipul.
Gus Ipul menjelaskan bahwa selama ini Jawa Timur menjadi salah satu penyumbang angka industri kreatif nasional. "Menariknya, 52 persen Industri kreatif ini dikembangkan oleh perempuan," ujarnya Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini.
Industri kuliner menjadi salah satu unsur penyumbang ekonomi kreatif di Jawa Timur. "Kedepan kami akan dukung untuk perbanyak warung serupa dan menjadi ikon-ikon kuliner baru di tempat masing-masing," kata Gus Ipul yang juga mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini. (wah/frd)