Bersama Dubes Kanada Kunjungi Nelayan Cumpat
Surabaya: Wakil Gubernur Jawa Tmur Saifullah Yusuf Jumat (10/2) pagi mengunjungi nelayan Cupat di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya. Bersama Dubes Kanada H E Peter MacArthur, Gus Ipul melihat kreativitas hasil nelayan berupa produk olahan hasil laut seperti ikan kering, kerupuk ikan dan petis udang.
"Kreativitas yang ditunjukkan para nelayan sangat menarik, karena mereka mengolah hasil laut dan ikan seperti teripang dan lainnya," ujar H E Peter MacArthur melalui Direktur Eksekutif Daerah WALHI Jatim F Trijambore Christanto saat Dialog Publik bertema Membangun Ketangguhan Nelayan Menghadapi Dampak Perubahan Iklim di Kantor Kelurahan Kedung Cowek.
Menurut MacArthur, Kanada sangat mendukung kegiatan para nelayan dan Walhi dalam mengawasi perubahan iklim dan peningkatan produksinya baik ikan segar maupun hasil olahan lainnya.
Gus Ipul turut menyampaikan, beberapa program yang bisa dilakukan seperti pelatihan bagi nelayan dalam menghadapi cuaca buruk, pelatihan pengolahan hasil tangkapan ikan, serta program kebersihan lingkungan. Selain itu, dikembangkan pula Koperasi Nelayan yang dapat menampung hasil tangkapan nelayan dan memasarkannya.
Selama ini nelayan disana menjual semua hasil tangkapannya dalam bentuk mentah. Tak jarang, setelah dijual mereka membeli kembali ikan tersebut di pasar-pasar tradisional. Untuk itu Gus Ipul mendorong nelayan untuk tak menjual hasil tangkapnya secara mentah, melainkan diolah terlebih dulu menjadi produk dengan nilai tambah. Misal kerupuk, abon dan nugget.
“Hasil mentah ini biasanya harga jualnya rendah, beda bila sudah diolah menjadi produk seperti krupuk sehingga punya nilai jual,” katanya.
Gus Ipul tak lupa mengapresiasi program yang telah dijalankan oleh Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) bekerjasama dengan Pemerintah Kanada untuk memberdayakan masyarakat pesisir termasuk nelayan. Seperti pelatihan mengolah produk ikan dan kebersihan lingkungan. “Saya berharap ini bisa jadi contoh. Bila berhasil program ini bisa diduplikasi,” katanya.
Pengawas Koperasi 64 Bahari Surabaya, Rosidah menjelaskan hingga saat ini produk olahan dipasarkan di Sentra Ikan Bulak, pasar tradisional dan toko oleh-oleh sekitar Bulak. "Kami baru berdiri Januari lalu, sekarang masih proses memasarkan produk, jadi belum bisa meghitung hasilnya," katanya. (hrs)
Advertisement