Gus Idris Bantah Penembakan Dirinya di Konten YouTube
Idris Al-Marbawi atau akrab disapa Gus Idris dari Pondok Pesantren (Ponpes) Thoriqul Jannah Malang, Jawa Timur, akhirnya muncul setelah heboh video dirinya seolah tertembah di bagian dada kanan hingga berlumuran darah bahkan muntah darah.
Melalui rekaman video yang diunggah di kanal YouTube Gus Idris Official, berjudul "PENJELASAN GUS IDRIS AL-MARBAWY ATAS ISU PENEMBAKAN", ia menegaskan tidak pernah menyebutkan kata penembakan dalam videonya tersebut.
"Saya Idris Al-Marbawi alhamdulilah sehat wal afiat, atas izin Allah kami di sini diberikan kesehatan. Yang ingin saya sampaikan bahwa tidak ada unsur penembakan. Karena saya dalam video ini tidak mengeluarkan penembakan," tegasnya.
Gus Idris bahkan mengatakan, jika pihak-pihak yang mengatakan adanya penembakan, adalah orang-orang tidak bertanggung jawab. "Adapun yang menyampaikan ada unsur penembakan adalah orang-orang yang tidak bertanggung jawab, mungkin ada kepentingan yang lain," ungkapnya.
Gus Idris menjelaskan, jika video tersebut hanya untuk pembelajaran kepada masyarakat, bahwa ilmu hitam tidak bakal bisa mengalahkan ilmu putih. "Adapun dalan video tersebut mengandung pembelajaran bahwa yang mempercayai ilmu hitam tidak akan pernah menang melawan ilmu putih," ucapnya.
Pria berkacamata ini juga mengatakan, jika ia mendapatkan banyak pembelajaran dari video yang menyebabkan banyak perdebatan tersebut. "Dan dari kejadian ini ada hikmah yang diambil khusus untuk saya sendiri dengan mengetahui siapa kawan dan siapa lawan," tutupnya.
Juru bicara Gus Idris, Ian Firdaus menceritakan kronologi kejadian tersebut adalah saat live video tentang penyerangan dukun ilmu hitam Nyai Ronggeng. Lokasinya pada saat itu di kawasan dekat Pacet, Jawa Timur, antara tanggal 28 Februari atau 1 Maret 2021 malam.
Insiden ini bermula saat Gus Idris dan beberapa muridnya tengah berjalan ke arah mobil. Namun sebelum sampai, terlihat ada mobil berjalan melintas, sesaat kemudian suara letusan diduga tembakan pun terdengar.
Seketika Gus Idris langsung terjatuh berguling-gulingan di aspal jalan. Terlihat pada pakaian yang dikenakannya, terdapat noda merah di bagian dada sebelah kanan.
Pendapat Pakar Telematika, Roy Suryo
Pakar Telematika, Roy Suryo mengaku tak habis pikir jika video tertembaknya Gus Idris hanya untuk konten YouTube. “Saya engga habis pikir kalau ini prank. Apalagi kalau tujuannya hanya untuk mendapatkan subscribe dan like. Jadi menurut saya polisi perlu menindak tegas terhadap UU ITE. Meskipun dengan anjuran Kapolri bahwa dalam UU ITE korban yang melaporkan tapi masyarakat dari semalam gaduh dengan adanya video ini. Sehingga wajib polisi menggunakan ini,” kata mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Roy menyebut, bahwa si pembuat video bisa terkena pasal menyebarluaskan berita bohong. Apalagi dia melihat adanya video ini membuat orang berpersepsi adanya sebuah kekerasan atau persekusi terhadap ulama.
Advertisement