Gus Hans: GBT Memang Bau Sampah
Wakil Ketua DPD Golkar Jatim Zahrul Azhar Asad atau yang akrab disebut Gus Hans menilai Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) memang bau sampah. Hal itu dia ketahui saat kunjungannya bersama Menpora Zainuddin Amali ke Stadion GBT, kemarin, Minggu 3 November 2019.
”Di saat itu memang bau," kata Gus Hans saat dikonfirmasi ngopibareng.id, Senin 4 November 2019.
Politisi yang dikabarkan akan maju dalam Pilwali Surabaya 2020 tersebut datang ke GBT mengenakan kaos lengan pendek warna hijau beratribut Bonek. Di dalam foto yang ramai di medsos, tampak Gus Hans menutup hidung dengan tangan kirinya.
Gus Hans tak memungkiri bahwa aroma di GBT terkadang terasa bau dan kadang baunya juga bisa hilang.
"Bisa dibayangkan jika pas menyambut para tamu dari negara lain tiba-tiba pas keluar bau bagaimana? Padahal Surabaya sudah sering mendapat penghargaan tentang keindahan dan tamannya kan? Mari kita jaga nama baik Surabaya dan Bu Risma dengan mencari solusi terbaik dalam permaslahan ini," katanya.
Gus Hans menyebut bahwa Gubernur Khofifah sudah menawarkan diri untuk duduk bersama dengan pihak Wali Kota dan Pemkot Surabaya. Namun bila masih terjadi kebuntuan komunikasi dengan dua pihak tersebut, maka alternatifnya ialah melibatkan Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.
"Saya kira Mas Whisnu sangat mumpuni ikut menyelesaikan masalah ini, karena saya melihat dia sangat perhatian dengan Persebaya dan sering ke GBT. Tapi itu jika mengalami kebuntuan ya," ucapnya.
Selain itu, Gus Hans juga menyayangkan Menpora tidak dapat memasuki Stadion GBT. ”Beliau adalah pejabat negara yang mestinya mendapat perlakukan lain daripada yang lain. Tujuannya baik untuk mencari kebenaran isu yang selama ini beredar (soal bau sampah). Karena semua itu bisa dicarikan jalan keluarnya asalkan ada komunikasi yang baik antara pemkot, pemprov, dan pemerintah pusat,” ujarnya.
Terhadap adanya opsi stadion alternatif di Kanjuruhan Malang usulan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Gus Hans berharap GBT tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
”Kalau bicara sepak bola kan bicara industri, berkaitan infrastuktur, hotel, dan sebagainya. Maka kita harus pahami bahwa tidak semua sempurna. Di GBT ini kekurangannya bau (sampah). Sama akses dari tol menuju ke lokasi, itu tidak ada indah-indahnya sama sekali. Padahal, citranya Bu Risma ahlinya taman. Kok venue level internasional melalui akses sepetrti itu yang tidak indah,” ujar Gus Hans.
”Kan nanti namanya Bu Risma yang jatuh," pungkas Gus Hans.
Advertisement