Gus Fawait Turun ke Lokasi Banjir, Bagikan Paket Sembako
Calon Bupati Jember terpilih, Gus Fawait turun langsung ke lokasi bencana banjir, di Kecamatan Tempurejo, Jember, Sabtu, 30 November 2024. Gus Fawait datang menemui korban di Desa Wonoasri, Andongrejo, dan Curahnongko sekaligus membagikan paket sembako.
Pada kesempatan itu, Gus Fawait juga menemui sejumlah relawan tanggap bencana untuk mengetahui penyebab bencana, serta dampak yang ditimbulkan.
“Kemarin kami mendengar kalau di Kecamatan Tempurejo ada tiga desa yang terkena bencana banjir. Hari ini kami datang ke lokasi untuk mengetahui secara langsung dampak bencana banjir, serta memberikan bantuan paket sembako untuk korban banjir,” katanya, Sabtu, 30 November 2024.
Dalam kunjungannya itu, Gus Fawait memahami bahwa Kecamatan Tempurejo, terutama di Desa Wonoasri sudah langganan banjir setiap tahunnya. Karena itu, Gus Fawait berkomitmen memberikan perhatian khusus terhadap Kecamatan Tempurejo. Penyebab banjir yang terjadi setiap tahun harus segera dicari penyelesaiannya.
“Kami juga mendengar jika banjir di kecamatan Tempurejo, adalah banjir langganan yang terjadi hampir setiap tahun, oleh karenanya, kedepan akan kita petakan dan kita mapping apa yang menyebabkan banjir tersebut,” tambahnya.
Gus Fawait optimis jika persoalan banjir di Kecamatan Tempurejo ditangani dengan baik akan memberikan efek positif. Bencana banjir bisa diminimalisasi agar tidak selalu terjadi berulang-ulang.
“Bencana alam ini bisa diminimalisir, dengan melakukan mitigasi penanganan saat bencana, maupun pasca bencana,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Jember, David Handoko Seto mengapresiasi langkah cepat dan kepedulian yang dilakukan oleh Gus Fawait.
Sesuai keinginan Gus Fawait sebagai calon bupati Jember terpilih, pihaknya akan melakukan mitigasi bencana lebih matang lagi di daerah-daerah rawan. Tak hanya itu, DPRD Jember nanti juga akan membuat perda kebencanaan.
Dengan terpilihnya Gus Fawait, David optimis perda kebencanaan akan diikuti dengan terbitnya peraturan bupati. Peraturan bupati diperlukan agar perda yang ada dapat dijalankan secara efektif.
“Kedepan kami akan melakukan mitigasi kebencanaan yang lebih matang, tentunya disertai dengan perda kebencanaan. Perda ini sangat diperlukan, karena Jember merupakan daerah rawan bencana, terutama bencana banjir,” katanya.
Sementara terkait kondisi terkini bencana banjir di Desa Wonoasri sudah berangsung surut. Relawan yang berada di lokasi mulaui membesihkan rumah warga yang terdampak.
“Sampai Sabtu siang, banjir di Desa Wonoasri mulai surut. Relawan sudah mulai melakukan pembersihan rumah-rumah warga yang terdampak,” pungkasnya.
Advertisement