Pengusaha Benih dan Anggrek di Jember Butuh Sentuhan Pemerintah
Calon Bupati Jember nomor urut 02, Gus Fawait mengunjungi pengusaha benih dan bunga anggrek, di Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates, Jember, Sabtu, 19 Oktober 2024. Dalam safari politik itu, Gus Fawait menilai pengusaha benih di Kabupaten Jember sejauh ini belum mendapatkan sentuhan dari Pemkab Jember.
Gus Fawait mengatakan, selama ini saat berbicara persoalan pertanian sering kali hanya difokuskan kepada persoalan pupuk subsidi yang langka. Padahal kemajuan dalam bidang pertanian tidak hanya dipengaruhi pupuk.
Hal yang mendasar yang juga perlu diperhatikan adalah terkait pembenihan. Benih yang ditanam oleh para petani harus dipastikan benar-benar benih yang berkualitas, sehingga mampu menghasilkan panen yang berkualitas.
“Selama ini hal yang sering dianggap krusial hanya masalah pupuk saja. Sementara terkait pembenihan sering kali diabaikan. Tanpa benih yang bagus pertanian tidak akan menghasilkan produk yang berkualitas,” tuturnya, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Sesuai arahan Prabowo Subianto, Gus Fawait memastikan akan memberikan perhatian khusus terhadap para petani termasuk pengusaha benih.
Pada kesempatan itu, Gus Fawait mengapresiasi pemilik UD Harapan Tani yang bergerak dalam penyediaan benih. UD Harapan Tani menjadi salah satu pengusaha benih lokal Jember yang sudah menyuplai kebutuhan benih ke luar daerah di Jawa Timur, bahkan juga sampai ke luar Jawa.
Kendati telah memiliki pasar secara nasional, namun peran Pemkab Jember tetap dibutuhkan. Dengan adanya dukungan pemerintah, pengusaha benih di Jember akan terus meningkat
Peran pemerintah dalam membantu pengusaha benih salah satunya dengan membantu promosi. Bantuan promosi akan memungkinkan pengusaha benih di Kabupaten Jember bisa menembus pasar internasional.
“Dukungan Pemkab Jember terhadap pengusaha benih akan mampu meningkatkan pendapatan mereka. Dengan demikian juga akan membantu menurunkan angka kemiskinan,” tambahnya.
Selain mengunjungi pengusaha benih, Gus Fawait juga mengunjungi tempat budidaya anggrek. Dalam kunjungannya Gus Fawait melihat potensi wisata yang cukup besar terkait tanaman anggrek.
Gus Fawait potensi wisata anggrek di Kabupaten Jember sejauh ini menjadi aset yang tertidur. Seharusnya Jember bisa meniru Malang dan Batu dalam berkolaborasi mengembangkan sektor pariwisata anggrek.
"Kita punya banyak aset-aset yang tertidur. Ke depan kita bisa hidupkan dengan menggandeng komunitas anggrek, seperti yang dilakukan Malang dan Batu. Orang yang mau ke Malang dan Batu bukan cuma mau wisata saja, juga mau beli anggrek," pungkasnya.
Advertisement