Gus Dur Tak Ingin Bergantung, Ny Nuriyah pun Sibuk Jualan Kacang
Kehidupan sehari-hari tak surut menjadi renungan. Perjalanan hidup seorang tokoh seperti KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tetap indah untuk diceritakan.
Tentu saja, akan memberi inspirasi bagi orang lain. Bagi generasi muda yang masih harus menjalani kehidupan dengan lebih baik dibanding generasi sebelumnya.
Seorang di antara sahabat Gus Dur, adalah KH Husein Muhammad. Catatan selintas ini akan memberi gambaran betapa keyakinan seorang beriman hanya bergantung pada Allah Ta'ala, yang menciptakan seluruh makhluk yang ada di langit dan di bumi, alam semesta beserta isinya:
Aku tiba-tiba ingat lagi cerita ibu Sinta Nuriyah. Beliau dan suaminya (Gus Dur) meninggalkan "istana"-nya di Tebuireng, Jombang, tanpa membawa bekal yang cukup, menuju Jakarta. Padahal Gus Dur adalah "putra mahkota". Dalam sistem Pesantren tradisional, kepemimpinan dilakukan melalui keturunan. Gus Dur tak mengambil posisi itu.
Lalu keduanya ngontrak rumah sederhana. Gus Dur mencari nafkah dengan menulis di media massa dan ibu Sinta mengemas-ngemas dan membungkusi kacang goreng dengan plastik lalu dikunci dengan api lilin, untuk dijual ke warung-warung kecil di sekitarnya.
Gus Dur tak ingin bergantung kepada siapa pun kecuali kepada Allah. Dirinya milik Allah. Maka ia terserah kepada-Nya. Dan Allah Maha Kasih kepada semua ciptaan-Nya.
Ultah Ibu Sinta Nuriyah
Manakala Ibu Sinta ulang tahun ke-70, tiga tahun lalu, aku diminta membaca doa. Dan sebelum berdoa aku membaca quotes dari seorang bijakbestari.
ان تعبت فی البر فان التعب يزول والبر يبقی وان تلذذت بالاثام فان اللذت تزول والاثام تبقی
Bila engkau lelah karena berbuat kebajikan, maka lelah itu akan hilang dan kebajikan itu akan dikenang panjang. Bila engkau merasa senang dalam berbuat dosa, maka senang itu akan hilang dan dosa itu langgeng.
Selamat ulang tahun ibu Sinta Nuriyah. Semoga selalu sehat, tetap semangat، berkah dan bahagia.
بارك الله لك في عمرك و عملك و صحتك و اتم عليك نعمته و رزقك سعادة الدارين
Datang di Pintu-Mu
Untuk melengkapi renungan ini, berikut disajikan doa yang disampaikan KH Husein Muhammad terkait Hari Perempuan Internasional.
Doa Hari Perempuan Internasional
Wahai Tuhan kami Yang Maha Kasih
Kami yang hadir di sini
Datang di depan Pintu-Mu
Menyampaikan puji, rasa Syukur dan terima kasih tak terbatas
Atas segala anugerah-Mu yang melimpah
Dan segala nikmat-Mu yang tak terhitung
Wahai, Tuhan Yang Maha Kasih
Engkaulah Maharaja,
Yang Hidup,
Yang Jaga
Raja-raja di dunia seakan menutup pintunya
Para pemimpin kami seakan tak lagi bisa mendengar
Meski kami telah berkali-kali berteriak
Hari ini Semesta telah mendorong kami mengetuk pintu-Mu yang selalu terbuka bagi siapa saja yang datang
Wahai Tuhan Alam Semesta
Engkau telah ciptakan kami dengan tubuh, pikiran dan hati yang berbagai-bagai
Bukakan hati dan pikiran hamba-hamba-Mu di negeri ini untuk mengerti bahwa semua ciptaan-Mu adalah sama di hadapan-Mu
Engkau menganugerahi semua potensi-potensi kemanusiaan
Akalbudi, spiritualitas, hasrat jasmani dan energi tubuh dalam kadar yang relatif sama
Dan Engkau Mencintai semua ciptaan-Mu
Wahai Yang Maha Kasih. Yang memperkenankan
Permintaan orang-orang yang kesulitan,
yang ingin lepas dari bencana,
derita dan sakit
Bebaskan mereka dari cengkeraman kezaliman manusia
Sudahi duka nestapa panjang mereka
Duhai Tuhan Yang Maha Kasih
Duka lara perempuan dan anak-anak telah begitu panjang
Kami mohon hentikan kekerasan terhadap mereka dan siapa saja dari makhluk-Mu yang direndahkan dan disisihkan
Lepaskan segera derita panjang mereka
Bahagiakan mereka semua
Rengkuh mereka dalam Kasih dan Kelembutan-Mu
Bentangkan jalan bertabur cahaya
Wahai Tuhan Yang Maha Kasih
Engkau selalu menyeru kami
agar menyebarkan Kasih dan Keadilan
kepada hamba-hamba-Mu
Anugerahi kami kekuatan menegakkannya
Jauhkan kami dari segala kesulitan menjalaninya
Wahai Tuhan Yang Maha Adil
Anugerahi para pemimpin bangsa kami kemampuan dan keberanian
Untuk menegakkan kebenaran dan keadilan di tengah-tengah rakyat mereka
Anugerahi mereka kepekaan terhadap orang-orang yang dihinakan dan dilukai
Wahai Tuhan Yang Maha Sayang
Anugerahi kami kemampuan dan kekuatan
Untuk membangun negeri kami, Indonesia, yang ramah,
Indonesia yang damai, Indonesia yang bersatu,
Dan Indonesia yang di dalamnya tak ada lagi derita dan nestapa
Tak ada lagi hamba-hamba-Mu yang terluka
Hanya kepada-Mu kami berserah diri
Janganlah bebani kami hal-hal yang tak tertanggungkan
Hanya kepada-Mu kami memohon
Janganlah kecewakan kami
Hanya pada karunia-Mu kami berharap
Jangan biarkan kami pulang dengan tangan hampa
Hanya kepada Keadilan-Mu kami meminta
Jangan palingkan Wajah-Mu
Kabulkanlah,
Kabulkanlah,
Kabulkanlah
Amin
KH Husein Muhammad,
(Disampaikan di Bundaran HI, Jakarta, 07-Maret-2014, pukul 17.30 WIB).
Advertisement