Gus Dur Pemimpin Laskar Cinta, seperti Sa'di Syirazi
KH Abdurrahman Wahid menjadi oase dalam pelbagai persoalan Keislaman dan Keindonesiaan. Bagi kalangan pesantren, Gus Dur -- panggilan akrab Presiden ke-4 RI -- memiliki cakrawala luas dalam memandang persoalan dan kemanusiaan.
KH Husein Muhammad, ulama yang juga dikenal aktivis Islam yang berkonsentrasi pada masalah keserasian jender, mempunyai tingkat kedekatan yang intens dengan Gus Dur. Ini petikan pandangannya:
Gus Dur itu pecinta manusia. Seluruh hidupnya dihabiskan untuk menemani dan melayani manusia-manusia yang hatinya luka, yang papa, yang dimarjinalkan dan yang tak diakui hak-hak hidupnya sepenuhnya hanya karena berbeda keyakinan atau tradisinya.
Gus Dur seperti Sa'di Syirazi, seorang sufi panyair legendaris dari Persia, yang mengatakan:
ليست العبادة سوى خدمة الناس
"Beribadah/Mengabdi/berbakti kepada Tuhan adalah melayani manusia.
Gus Dur juga mengikuti Nabi Daud, Nabi Isa dan Nabi Muhammad. Mereka bertanya kepada Tuhan :
اين اجدك يا رب
"Di mana aku bisa menjumpai-Mu, wahai Tuhan?". Tuhan mengatakan:\
اطلبنى عند المنكسرة قلوبهم
"Carilah Aku di tengah-tengah mereka yang hatinya luka"
“Pecinta sejati”, kata maulana Rumi, “mengorbankan dirinya dan tidak mengharap apapun demi imbalan.”
Gus Dur adalah lilin dengan api yang terus menyala. Ia membiarkan api itu terus menyinari ruang-ruang gelap dan dirinya terbakar.
Demikian catatan K.H. Dr. Husein Muhammad (29.12 2020)