Gus Choi: Pernyataan Budek dan Buta Tak Berniat Menyinggung
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem, Effendy Choirie (Gus Choi) menilai pernyataan calon wakil presiden nomor urut 01 KH. Ma’ruf Amin terkait buta dan budek tak bermaksud menyinggung kaum disabilitas.
Gus Choi menyebut, apa yang dilontarkan Kiai Ma'ruf itu ditujukan untuk sekelompok orang yang melakukan kritik pada kinerja Joko Widodo. Kritik yang tanpa didasari dengan fakta dan realitas.
"Apa yang disampaikan Kiai Ma'ruf itu nyata ditujukan untuk kelompok masyarakat yang tidak objektif menilai kinerja Jokowi," kata Gus Choi, saat ditemui di Surabaya, Selasa 13 November.
Kelompok itu, kata Gus Choi, kini tengah berusaha membangun kebutaan dan kebudekan ditengah publik, agar kinerja calon Presiden Petahana Jokowi menjadi tak didengarkan dan tak dilihat oleh masyarakat.
"Saya rasa Indonesia ada perkembangan yang luar biasa, tapi kelompok ini matanya tidak melihat itu kan, padahal faktanya banyak perubahan yang dilakukan oleh Jokowi," kata dia.
Jika dilihat dari substansinya, kata Gus Choi, maka tak ada yang salah dengan pernyataan Ma'ruf. Begitu juga dari segi bahasa, ia mengatakan meski terkesan vulgar, kata Budek dan Buta itu tak ditujukan untuk menyinggung kaum tunanetra maupun tunarungu.
"Saya kira, teman tunanetra dan tunarungu tidak menangkap seperti itu. Malah kini banyak orang yang buta bisa melihat kenyatan yang lebih bagus hari ini dalam kepemimpinan Jokowi," kata dia.
Pihaknya juga tak khawatir bila pernyataan Ma'ruf ternyata membuat elektabilitas Paslon nomor urut 01 menurun. Menurutnya ada yang lebih penting dari sekadar elektabilitas, yakni memberikan edukasi politik masyarakat agar tak sembarangan dalam mengkritik.
Dengan kejadian ini ia berharap masyarakat bisa menangkap konteks dari pernyataan Ma'ruf secara utuh. Gus Choi juga ingin rakyat Indonesia bisa lebih objektif kedepannya.
"Kami mengajak masyarakat untuk objektif, boleh mengkritik tapi kritiknya jangan asal, boleh menilai tapi menilainya jangan ngawur, harus punya standar," ujar dia. (frd)
Advertisement