Gus Baha: Tiga Hal Penting Tinggalkan Kemaksiatan dengan Bahagia
KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha') seringkali mengingatkan umat Islam agar meninggalkan kemaksiatan yang dilarang dalam Islam. Dalam suatu ceramahnya, kiai asal Rembang ini menyampaikan pesan-pesan menarik.
Konsep meninggalkan kemaksiatan ala Rasulullah sangat mudah dan gampang. Menurut Gus Baha, kenapa di tempat maksiat ada peraturan namun dianggap sebagai kebebasan, sedangkan dalam agama dianggap pengekangan.
“Agama itu dimulai dari kesenangan atau happy,” ujar Gus Baha.
Andaikan senang bisa ditakar, antara senang sedang sholat malam dan menangis memohon ampun itu lebih happy daripada dugem.
Menurut Gus Baha, syarat sahnya orang sholeh itu adalah, hidup seakan besok tidak ada kehidupan lagi.
Beramallah untuk akhiratmu seakan-akan besok akan mati. Seperti konsep membayangkan kemaksiatan untuk 60 tahun ke depan dan kemaksiatan esok hari seakan tidak ada hari esok.
Itu merupakan sebuah konsep dari Rasulullah agar bisa menghindari kemaksiatan yang sedang terjadi. Namun, saat ini ibadah seperti ancaman. Contoh saja, ada sebuah pondok yang mewajibkan santrinya sholat Tahajjud, maka santri akan protes.
Jadi orang itu jangan seperti orang dulu. Karena merasa hidupnya itu panjang.
Tiga Hal Penting
Ada tiga hal yang dapat kita ketahui agar merasakan manisnya iman:
Pertama, Bahwa Allah SWT dan Rasulullah lebih dicintai ketimbang yang lain. Mencintai Allah SWT, itu nikmatnya Masha Allah, caranya dengan istiqomah.
Kedua, Beramal lah untuk akhiratmu seakan-akan besok mati.
Ketiga, Orang yang mencari ilmu akan dimudahkan jalan menuju surga. Orang alim akan dimintakan maaf oleh para malaikat.
Demikian kajian dan penjelasan yang dibawakan oleh Gus Baha tentang konsep meninggalkan kemaksiatan ala Rasulullah.