Gus Baha: Sujud dan Ibadah Kita Sema-mata Takdir Allah Ta'ala
Dalam menjalankan ibadah, terkadang ada seseorang yang mengalami keraguan. Ragu-ragu apakah ibadahnya sudah sempurna atau belum. Ragu-ragu apakah ibadahnya diterima Allah SWT atau tidak?
Dalam Kajian Fikih Fathul Qarib, KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha' menyampaikan pesan-pesan penting berikut:
“Saya tidak setuju dengan kata orang yang selalu menyatakan kalau ibadah kita belum tentu diterima Allah.”
Logikanya tidak seperti itu..!”
“Kita mau ibadah saja sudah luar biasa. Sudah harus bersyukur. Kok ya orang seperti kita, masih diberi rahmat atau nikmat untuk melakukan ibadah.”
“Terus kalau misalnya ibadah kita tidak diterima Allah kita gak ibadah?”
“Saya ini kalau misalnya dikasih tahu Malaikat kalau nanti masuk neraka, apakah saya lalu tidak beribadah..? Saya tetap akan beribadah..!”
"Maka itu syukurilah sujud kita. Nikmatilah. Sujud seorang hamba kepada Tuhannya itu sangat mulia."
“Sujud yang dilakukan seorang Muslim adalah prestasi yang luar biasa. Karena itu, orang yang telah melakukan shalat dan bersujud harus merasa bahagia.”
“Karena dengan sujud itu, kita nanti percaya diri menghadap Allah di akhirat.”
“Kita ini harus menyakini kalau sujud itu bisa terjadi karena semata-mata Takdir Allah.”
“Semoga beliau Gus Baha, para Ulama, para Habaib, para Kiai, dan kita semua selalu sehat, hidup penuh barokah. Aamiin”
Dzikir Harian
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul istighfar
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya
زيني الياس