Gus Baha Ngaji Milenial di PWNU Jatim, Ini Pesan Pentingnya
Acara Ngaji Mahasantri Milenial, diasuh KH Bahauddin Nur Salim (Gus Baha), di PWNU Jawa Timur, Jl Masjid Al Akbar Surabaya, Sabtu 12 Oktober 2019, mendapat perhatian sangat baik. Acara yang merupakan rangkaian Merayakan Hari Santri 2019, dihadiri ribuan umat Islam, menampilkan KH Reza Ahmad Zahid, GUs Kautsar dan KH Agoes Ali Masyhuri.
Kehadiran Gus Baha' merupakan fenomena di masyarakat, khususnya umat Islam dalam berdakwah. Setiap pengajian Gus Baha ditayangkan di media sosial, seperti Youtube.com, digemari publik, khususnya generasi milenial.
Gus Baha adalah Pengasuh Pesantren Al-Quran di Rembang. Alumnus pesantren Al-Anwar asuhah KH Meimoen Zubair (almaghfurlah) dan di Pesantren asuhan ayahnya sendiri, KH Nur Salim (almaghfurlah).
Ternyata, dengan fenomena itu, Gus Baha mampu membuktikan bahwa ulama alumni pesantren tidak kalau kealimannya dengan kiai populer lain yang lulusan Timur Tengah.
Gus Baha' adalah produk asli Indonesia. Sehingga, dalam berdakwah selalu bisa memberikan gambaran jelas dan dengan bahasa yang bisa dengan mudah dimengerti publik.
Dalam pengajian tersebut, Gus Baha berusaha menjelaskan tentang dakwah yang selama ini berkembang. Gus Baha dikenal sebagai ulama yang membela semua umat Islam.
"Membela semua umat Islam ahlil jannah, ahli surga. Saya ini ibarat marketing: Kalau orang Nasrani menganggap 'semua orang mati bersama Bapa di Surga'. Sementara kiai, ulama, imam masjid ada yang menganggap 'suul khatimah'. Ini yang harus kita kampanyekan, agar umat Islam tidak takut dengan dakwah Islam itu sendiri," tuturnya.
"Maka, saya bilang, semua Muslim itu ahli surga. Memang, beberapa kiai wataknya adalah pesimis. Sehingga, banyak disampaikan kampanye bahwa tidak semua masuk surga.
"Lho, kita sudah pegang kuncinya, Laa ilaha illallah. Wong ujian di kuburan, sudah dibocorkan kiai. Jadi, betapa mudahnya masuk surga. Kuncinya sudah dikasih, kuncinya sudah tahu," tutur Gus Baha tentang bacaan Talqin pada orang yang sedang dikubur."
Bahasa yang disampaikan Gus Baha' penuh dengan mudah dipahami audiens-nya. Itulah yang membuat daya tarik tersendii bagi Gus Baha dalam pengajian di PWNU Jawa Timur tersebut.
Apalagi, juga ditampilkan ceramah Gus Kautsar dari Pesantren Al-Falah Ploso Kediri. Terkesan sekali kedalaman ilmunya, juga menjadikan daya pikat khusus bagi kaum milenial.
Selain itu, Gus Reza yang tampil sebagai moderator tampil dengan penuh humor. Sehingga, meskipun materi yang disampaikan para penceramah cukup berat, namun tetap menjadikan suasana cair dan penuh gerrr.
Kegiatan Ngaji Mahasantri Milenial yang digelar di lantai 3 kantor PWNU Jawa Timur. Namun, pengunjung membeludak sehingga di ruang lantai bawah di sekitar Musala PWNU, dan Ruang Salsabila, juga dipadati pengunjung yang memperhatikan ceramah para kiai muda itu.
Advertisement