Gus Baha: Jangan Sok-sokan Membela Agama
KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha') dikenal sebagai Pakar Tafsir, dan telah diakui Prof M Quraish Shihab. Pengasuh Pesantren Al-Quran Narukan, Rembang, ini juga ahli fikih dan hafal Al-Quran.
Seperti khasnya ceramah Gus Baha, suasana riang, bahagia dan membahas Keislaman dengan sederhana dan penuh logika. Gus Baha mencoba menepis bahwa berdakwah tak perlu metenteng (tampak angker), tapi riang dan membahagiakan.
Ya, beragama dengan santun dan penuh adab. Menurut Gus Baha, jangan sok-sokan membela agama.
Dalam suatu pengajian, Gus Baha menguraikan kandungan Al-Quran pada Surat Al-Fiil ayat 1 – 5. Berikut di antara ulasannya.
“Saya cerita sedikit betapa Abdul Muthalib (kakek Nabi) itu memiliki nalar katauhidan yang amat kuat,” kata Gus Baha mengawali pengajian.
Cerita ini, kata Gus Baha’, terjadi ketika Raja Abrahah hendak merobohkan Ka'bah. Saat itu terjadi dialog antara Abrahah dan Abdul Muthalib di hadapan masing-masing pengikutnya
“Saya datang ke sini (Ka'bah) ingin merobohkan tempatmu, karena saya punya tempat ibadah kok kalian kencingi, kalian beraki,” kata Gus Baha menceritakan perkataan Abrahah
Kakek Rasulullah itu tak berusaha melawan Abrahah namun hanya meminta supaya hewan ternak yang ditawan oleh Abrahah dikembalikan
“Baik, saya tidak melarang kamu untuk merobohkan Ka'bah, yang penting itu 100 onta milik saya kembalikan dulu,” ujar Gus Baha’ menirukan pernyataan Abdul Muthalib.
Sontak, Abrahah pun mempertanyaan kewibawaan Abdul Muthalib
“Lo, kamu ini pemimpin bagaimana, ini Ka'bah kan agamamu, mau tak robohkan kok tidak marah, malah meminta onta,” kata Abrahah
“Saya jelas tahu kalau Ka'bah ini ada yang punya (yaitu Allah), ya biar diurus sama yang punya. Kalau onta itu milik saya, ya harus jadi urusan saya, maka kembalikan ke saya,” jawab Abdul Muthalib.
Akhirnya, keduanya pun setuju. Abdul Muthalib pun bergumam
“Abdul Muthalib waktu itu hanya bilang, “Saya ingin lihat apa yang akan Engkau (Tuhan) lakukan jika Ka'bahmu dirobohkan” lalu Abdul Muthalib mengajak para pengikutnya untuk naik ke gunung untuk menyaksikan balasan Tuhan kepada Abrahah,” jelas Gus Baha’
Maka terjadilah peristiwa yang disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Fiil ayat 1 – 5.
Gus Baha’ lalu berpesan supaya jamaah yang hadir itu tidak usah sok-sokan memikirkan atau membela agama, sebab Islam sudah dijaga dgn sendirinya oleh Allah
Begitu jg dengan hidayah, pahala & dosa itu sudah hak prerogratif Allah untuk menentukan
“Itu sudah wilayah Allah. Apakah orang akan diampuni ataukah dilaknat, dan kita tidak bisa ikut campur. Makanya ini perlu saya utarakan, tidak usah sok memikirkan agama, apalagi sok membela. Yang penting perilakumu baik dan mengikuti akhlak Rasul saja itu sudah cukup,” kata Gus Baha'
Advertisement