Gus Baha' dan Prof Quraish Shihab, Raih Solusi dari Sang Guru
Dalam perbincangan antara KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha') dengan Pak Quraish Shihab, banyak ilmu yang bisa kita petik. Salah satunya, tentang urgensitas pendidikan ala pesantren.
Prof Quraish Shihab menuturkan, dirinya mengenyam pendidikan (hanya) selama 2 tahun di bawah asuhan Habib Abdul Qodir bin Faqih, di Darul Hadits, Malang, sebelum bertolak ke Kairo dan mengenyam pendidikan di sana selama belasan tahun.
Penyusun Tafsir Al-Quran Al-Misbah ini berkata, keikhlasan gurunya-lah yang bisa menjadikan baginya seperti itu. Sampai pada setiap ada masalah, Quraish Shihab pasti bermimpi bertemu gurunya.
"Walaupun cuma sebentar, namun keikhlasan gurunya meninggalkan atsar (bekas) di hati kami.
"Keistimewaan pesantren ada pada guru-gurunya yang ikhlas," kata Prof Quraish Shihab.
Begitu pun dengan Gus Baha', keikhlasan dan kesederhanaan ayahnya dan kakek-kakeknyalah yang bisa membarokahi Gus Baha' hingga menjadi seperti sekarang ini.
Gus Baha' berkata, "Jika kita bisa kenyang dengan satu piring, mengapa kita harus rakus untuk lebih? Jika kita hanya butuh 1 kamar untuk tidur, mengapa kita harus butuh 5 kamar?"
Hal ini menjadikan kita melihat kehidupan normal menjadi hal yang luar biasa sehingga kita senantiasa bersyukur.
Maka dari itu, pesantren bukanlah tentang uang atau jabatan dan prestise di mata masyarakat. Pesantren adalah ladang keikhlasan yang tidak bisa dinilai dengan mata yang penuh dengan nilai duniawi.
Pesantren adalah tempat yang dipenuhi dengan santri-santri yang ingin belajar agama dengan ikhlas, maka jika ingin mereka berhasil maka guru-gurunya haruslah ikhlas pula.
Maka, apakah niat kita sebagai santri sudah benar untuk mencari ilmu? Atau, apakah niat kita sebagai pendidik sudah ikhlas lillahi ta'ala?
Maka hendaknya kita selalu memperbaharui niat kita di hati masing-masing. Kosongkan gelas setiap bertemu seseorang, dan tetaplah tawadu'.
Demikian penuturan Gus Baha', Pengasuh Pesantren Al-Quran, Narukan, Rembang, Jawa Tengah.
Advertisement