Guru MI Probolinggo Terpapar Covid-19 Dikarantina di Rusunawa
Seorang guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau setingkat Sekolah Dasar (SD) di Kota Probolinggo terkonfirmasi positif Covid-19. Sebelumnya, sebanyak enam atlet renang Kota Probolinggo juga terpapar virus Corona.
“Kami mendapat informasi Satgas Covid-19 Kota Probolinggo, guru rekan kami, NR dikarantina di Rusunawa sejak 15 Juni lalu,” ujar SP, Kepala MI tempat NR mengajar, Rabu, 23 Juni 2021.
SP menambahkan, guru NR saat terpapar Covid-19 belum sempat mengajar di sekolah karena sedang liburan. Selain menjadi guru, NR juga bekerja sebagai pedagang di pasar.
Guru perempuan itu, kata SP, diduga tertular Covid-19 dari ibunya, yang sebelumnya dirawat di rumah sakit. Begitu mendapat informasi NR positif Covid-19, semua guru dan karyawan MI swasta itu di-swab. “Alhamdulillah, hasilnya negatif semua,” kata SP.
Hingga kini, kata SP, belum ada pembelajaran tatap muka, karena sekolah masih libur. “Sekolah tatap muka baru akan dimula Juni mendatang,” katanya.
Dikatakan NR menjalani masa karantina hingga tanggal 29 Juni. "Sehingga ketika nanti kami mulai belajar tatap muka, insyaallah seluruh guru sudah aman karena telah menjalani swab," ujarnya.
Jubir Satgas Percepatan Penanangan Covid 19 Kota Probolinggo, dokter Abraar MS. Kuddah SpB membenarkan, seorang guru di MI di Kota Probolinggo terpapar Covid-19. “Tim Satgas Covid-19 telah melakukan tracing kepada kontak erat dan keluarga pasien. Sejumlah tenaga pengajar yang pernah kontak langsung dengan pasien, juga telah dikarantina,” katanya.
6 Atlet Renang
Sebelumnya, enam atlet renang di Kota Probolinggo juga terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka merupakan atlet renang yang baru saja mengikuti kejuaraan tingkat Jatim.
Ketua KONI Kota Probolinggo, Rahardian Juniardi membenarkan, enam atlet renang positif Covid-19. “Ya benar, ada enam atlet renang positif Covid-19. Semuanya dalam kondisi sehat dan sudah menjalani karantina di Rusunawa Mayangan,” katanya.
KONI pun sudah mengeluarkan surat edaran agar cabang-cabang olahraga (cabor) dan atlet meningkatkan protokol keseharan dalam semua kegiatan olahraga. “Kami juga mengimbau agar semua cabor menahan diri tidak memberangkatkan atlet (kontingen) mengikuti kejuaraan di luar kota (daerah). Ini imbauan, bukan larangan,” kata Dodik, panggilan akrab Rahardian Juniardi.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) P2KB Kota Probolinggo, Setiorini Sayekti mengatakan, tren kenaikan kasus Covid-19 ini tidak hanya terjadi di Kota Probolinggo. Secara nasional trennya sama. Bahkan, di Jawa Timur lonjakannya luar biasa.
Rini yang juga menjabat Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Probolinggo menambahkan, tidak ada klaster khusus atas lonjakan kasus Covid-19. ”Sebagian besar lonjakan kasus Covid-19 itu karena transmisi lokal,” katanya.
Menurut Rini, beberapa waktu lalu sempat ada euforia. Masyarakat lalai dan mengabaikan protokol kesehatan. Dicontohkan, banyak warga pergi ke tempat-tempat wisata dan ke tempat lain.
Untuk enam atlet renang yang positif, kondisinya saat ini menurut Rini, semuanya sehat. Mereka menjalani karantina di rumah isolasi Rusunawa. ”Memang dari sekian kasus aktif Covid-19 saat ini, ada enam atlet renang. Tapi, lonjakan kasus Covid-19 saat ini, karena transmisi lokal,” ujarnya.
Advertisement