Guru Honorer Sampek Tua Ingin Cicipi Jadi PNS. Mesakne Tenan
Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Unifah, mengatakan, kalau pemerintah sungguh-sungguh ingin memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia, jangan ragu ragu nengangkat guru honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Kenapa? Supaya ada kesetaraan kompetensi dan upah yang diperolehnya.
Selama ini guru honorer dengan guru berstatus PNS tugasnya sama, tapi penghasilan atau kesejahteraan yang diperoleh jauh berbeda.
Sampai sekarang pun, kata Unifah, banyak guru honorer yang masih menerima gaji di bawah UMR. Ini menarik dikaji, apalagi direalisasi. Andaikan benar ini akan jadi kado istimewa pada peringatan Hari aguru Masional, Minggu 25 Nopember 2018
Menurut Unifah, Pemerintah tidak segera menyelesaikan tenaga guru honorer yang berjumlah mencapai 72 ribu orang karena alasan terbatasnya anggaran. Tapi di sisi lain pemerintah berteriak kekurangan guru, sampai prajurit TNI di daerah perbatasan diangkat jadi guru.
"Saya tidak percaya kalau pemerintah tidak mampu mengangkat guru honorer menjadi ASN," kata Unifah, kepada Ngopibareng.id.
Dia menyebut anggaran pendidikan di APBN itu sebesar 20 persen, ini merupakan anggaran tertinggi dibanding yang diberikan kepada kementerian dan lembaga yang lain. "Tapi mengapa tidak berani mengangkat guru honorer yang sampai tua mengabdi pada negara untuk mencerdeskan bangsa," tanya Unifah.
Kata Unifah, meskipun honor yang diterima guru honorer itu ada yang dibawah UMR, mereka tetap setia dengan profesinya dan dilakoni bertahun tahun. Kalau dilihat dari segi umur sudah tidak mungkin bisa diangkat menjadi ASN. Tapi dari segi pengabdian di dunia pendidikan jasanya besar.
Guru yang berstatus honorer sampai tua, sesungguhnya ingin mencicipi rasanya menjadi ASN . Tapi impian pahlawan tanpa tanda jasa itu, tinggal impian tidak pernah terwujud, katanya.
"Sebagai Ketua Umum PGRI, sudah berulangkali menyampaikan keluhan nasib guru honorer kepada pemetintah. Tapi jawabanya sangat klise dan normatif," kata Unifah.
Terpisah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berjanji akan memperhatikan nadib guru honorer yang selama ini memperoleh asupan dari dana BOS, yang jumlahnya sangat minim.
"Sekarang sedang kami petakan bersama Menpan RB dan Menteri Keuangan untuk menyelesaikan guru honorer yang masih menjadi persoalan dalam proses belajar mengajar," kata Mendikbud
Sementara itu peringatan Hari Guru 2018 akan diselenggarakan bersama Kemdikbud, tidak terpusah lagi.
Untuk tingkat nasional diawali ziarah ke Makam Pahlawan Kalibata, Jumat 23 Nopember, serta gerak jalan sehat pada hari guru, minggu 25 Nopember 2018.
Sedang puncak peringatan hari guru tingkat nasional d 2018 akan selenggarakan 1 Desember 2018 di Taman Bunga Mekarsari Bogor. Presiden RI Joko Widodo, menurut rencana akan hadir pada peringatan hari guru. Acara nantinya juga akan dihadiri sekitar 10 ribu guru dari berbagai daerah.
Guru honorer sampai tua ingin mencicipi rasanya jadi PNS.
Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI ) Unifah, mengatakan, kalau pemerintah sungguh sungguh ingin memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia, jangan ragu ragu nengangkat guru honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), supaya ada kesetaraan kompetensi dan upah yang diperolehnya.
Selama ini guru honorer dengan guru berstatus PNS tugasnya sama, tapi penghasilan atau kesejahteraan yang diperoleh jauh berbeda.
Sampai sekarang pun banyak guru honorer yang masih menerima gaji di bawah UMR, kata Unifah kepada Ngopibareng.id, berkaitan dengan peringatan hari guru nasional yang jatuh pada hari Minggu 25 Nopember 2018.
Pemerintah tidak segera menyelesaikan tenaga guru honorer yang berjumlah sekitar 72 ribu orang, alasannya karena terbatasnya anggaran. Tapi di sisi lain pemerintah berteriak kekurangan guru, sampai prajurit TNI di daerah perbatasan diangkat jadi guru. " Saya tidak percaya kalau pemerintah tidak mampu mengangkat guru honorer menjadi ASN, "kata Unifah, di Jakarta 23 Nopember 2018.
Dia menyebut anggaran pendidikan di APBN itu sebesar 20 persen, ini merupakan anggaran tertinggi dibanding yang diberikan kepada kementrian dan lembaga yang lain. "Tapi mengapa tidak mengapa tidak berani mengangkat guru honorer yang sampai tua mengabdi pada negara untuk mencerdeskan bangsa,"tanya Unifah.
Menurut Unifah, meskipun honor yang diterima guru honorer itu ada yang dibawah UMR, mereka tetap setia dengan profesinya dan dilakoni bertahun tahun. Kalau dilihat dari segi umur sudah tidak mungkin bisa diangkat menjadi ASN. tapi dari segi pengabdian di dunia pendidikan jasanya cukup besar.
Guru yang berstatus honorer sampai tua, sesungguhnya ingin mencicipi rasanya menjadi ASN . Tapi impian pahlawan tanpa tanda jasa itu, tinggal impian tidak pernah terwujud, katanya.
"Sebagai Ketua Umum PGRI, sudah berulangkali menyampaikan keluhan nasib guru honorer kepada pemetintah. Tapi jawabanya sangat klise dan normatif," kata Unifah.
Tepisah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berjanji akan memperhatikan nadib guru honorer yang selama ini memperoleh asupan dari dana BOS, yang jumlahnya sangat minim. "Sekarang sedang kami petakan bersama Menpan RB dan Mentri Keuangan untuk menyelesaikan guru honorer yang masih menjadi persoalan dalam proses belajar mengajar," kata Mendikbud. (asm)
Advertisement