Guru Besar UB Rancang Alat Tes Covid-19 dari Sampel Napas
Guru Besar Universitas Brawijaya (UB) merancang alat deteksi dini Covid-19 dengan nama UBreath. UBreath mampu mendeteksi seseorang terpapar Covid-19 berdasarkan hembusan napas.
"UBreath bekerja dengan mengembuskan napas pada kantong khusus sebelum kemudian alat ini akan mengukur unsur-unsur yang terkandung dalam udara pernapasan," ujar Arinto Yudi Ponco Wardoyo, Guru Besar UB yang juga penemu UBreath, Selasa 4 Januari 2022.
Kata Arinto, hasil pengukuran dari parameter tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi kondisi dari sistem pernapasan dan sistem pencernaan.
"Alat ini memerlukan waktu antara dua hingga tiga menit untuk mendapatkan hasil," katanya.
Menurut Arintp, UBreath telah melalui tahapan diuji klinis pada orang sehat dan penyintas Covid-19 di RSUD dr. Saiful Anwar Malang dan RS Lapangan Malang dengan total 400 sampel.
"Hasil yang didapatkan yakni alat ini tidak hanya dapat mendeteksi berupa positif atau negatif Covid-19, tetapi lebih spesifik, alat ini bisa mengklasifikasikannya seperti OTG, ringan, sedang, sampai berat,” ujarnya.
Arinto mengatakan, alat ini dikembangkan dengan berkolaborasi tim Fakultas Kedokteran UB, yakni Susanthy Djajalaksana dan Teguh Wahju Sardjono.
Bersama dua orang tersebut alat ini sedang menjalani tahap uji klinis untuk screening penyakit pernapasan seperti kanker paru-paru hingga Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
“Penderita penyakit kanker paru-paru biasanya terlambat mendeteksi karena tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Untuk itu alat ini sangat baik untuk screening awal,” katanya.
Advertisement