Gubes Inklusi Unesa, Dorong Pendidikan Inklusi Berbasis Budaya
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengukuhkan guru besar di bidang pendidikan inklusi pertamanya, yakni Prof. Dr Budianto,M.Pd.
Diketahui, selain menjadi guru besar pertama Unesa di bidang pendidikan inklusi, ia juga menjadi guru besar ketiga di Indonesia untuk bidang yang sama.
Dalam pemaparan penelitiannya yang berjudul "Pendidikan Inklusi Berbasis Budaya Lokal", Prof Budianto mengatakan, dalam penyelenggaraan pendidikan inklusi di Indonesia harus dimulai dan didasarkan pada dimensi kekuatan budaya lokal, dalam hal ini nilai budaya pendidikan lokal.
Prof Budianto juga menjelaskan, desain Alur Model Pendidikan Inklusif Berbasis Budaya Pendidikan Lokal bisa didasarkan pada pengaturan peserta didik, kurikulum dan pengelolaan kelas.
"Misalnya, natural budaya pendidikan di masyarakat (seperti di pesantren) menerima siapa saja anak yang ada di lingkungan sekitarnya. Tidak ada pembatasan atau pembedaan berdasarkan kondisi fisik, sosial, mental maupun intelektual," kata Budianto, Senin, 7 September 2020.
Sementara untuk kurikulum, ujar Budianto, kurikulum untuk Penggolongan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) dibagi menjadi dua, yakni PDBK dengan hambatan intelektual perilaku dan komunikasi menggunakan kurikulum khusus dengan adaptasi dan PDBK tanpa hambatan intelektual menggunakan kurikulum regular dengan adaptasi.
Lanjutnya, dalam hal pengelolaan kelas, karakterisitik PDBK menjadi indikator utama dalam menentukan penempatan. Untuk itu penempatan kelas pun bisa dibagi berdasrkan kategori.
"Mulai dari PDBK kategori berat, PDBK kategori sedang dengan hambatan intelektual, PDBK kategori sedang tanpa hambatan intelektual hingga PDBK kategori ringan," imbuh Budianto.
Ia pun menegaskan, hasil penelitian ini, merekomendasikan bahwa pendidikan untuk inklusi atau anak berkebutuhan khusus harus disesuaikan dengan budaya pendidikan setempat.
"Saya juga sudah melakukan penelitian komporasi di Jepang dan Australia, di sana pendidikan untuk anak inklusi berhasil karena diimplementasikan dan disesuaikan dengan kebutuhan setempat," tandasnya.
Advertisement