Gurihnya Sego Buwuhan Kuliner Bojonegoro, Dibungkus Daun Jati
Bila berada di Bojonegoro, tak lengkap jika tidak mencicipi kuliner khasnya. Salah satunya ada sego buwuhan. Nasi lengkap dengan lauknya yang dibungkus dengan daun jati.
Sego Buwuhan Bojonegoro
Sego buwuhan mudah dijumpai di berbagai penjuru Bojonegoro. Di akhir pekan, penjual sego buwuhan akan mulai memarkir gerobak nasi mereka di tepi jalan, sejak pagi hari.
Di jalan menuju Alun-alun Bojonegoro, gerobak nasi pedagang Sego Buwuhan terlihat dikerumini warga yang selesai olahraga atau sekadar jalan pagi.
Sebungkus Sego Buwuhan
Nasi atau sego buwuhan disajikan dengan cara yang khas. Nasi hangat akan ditaruh di atas beberapa lembar daun jati, sebagai alasnya.
Sebagai lauknya, ada mi, irisan sayur kubis dan sawi, kemudian sayur nangka muda atau tewel dan sayur pepaya.
Jangan ditanya rasanya. Gurih nangka muda berpadu dengan sayur pepaya, memuaskan selera banyak lidah, tak hanya warga setempat saja.
Untuk lauknya, pedagang sego buwuh sering menyediakan irisan daging, jeroan sapi, hingga usus yang bisa dibeli terpisah dan sesuai selera.
Tak ketinggalan rempeyek kacang yang menambah nikmat menyantap sego buwuhan.
Agus, salah satu pedagang sego buwuh, mengaku nasi itu awalnya sering disajikan pada tamu yang datang ke undangan kemanten, alias buwuh.
Namun seiring waktu, sego buwuhan kini tak hanya bisa disantap saat kondangan saja. "Setiap hari selalu ada yang jual sego buwuhan," katanya.
Penghasil Jati
Bojonegoro sendiri dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil kayu hutan jenis jati, di Jawa Timur.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Bojonegoro mampu memproduksi sebanyak 34,61 ton per Maret 2023. Tak heran jika warganya dekat dengan daun jati di keseharian.
Sementara produsen kayu jati terbanyak di periode yang sama, ada di Banyuwangi mencapai 124 ton kayu jati.
Advertisement