Gurih-Gurih Nyoi Orem-Orem Arema Sejak 1995
Menu satu ini bisa masuk daftar para pemburu wisata kuliner, jika berkunjung ke Kota Malang. Rasa gurih dari makanan ini begitu nendang di lidah. Tak kalah dari bakso atau cwi mie yang pada umumnya dikenal khas Malang.
Makanan itu adalah 'Orem-Orem Arema'. Yaitu makanan berbahan dasar irisan tempe goreng, ayam, dan disiram dengan kuah santan yang kental.
Warung milik Alex Suprapto ini sudah berdiri sejak tahun 1995 silam. Terletak di Jalan Blitar, Lowokwaru, Kota Malang.
"Saking legendarisnya warung ini, Food Vlogger, Ria SW, pernah berniat ke warung ini, diunggah di channel youtubenya. Tapi sayang warungnya sudah tutup," ujar teman saya, Zilvi Arika, yang saat itu mengajak saya makan Orem-Orem Arema.
Saya bersyukur karena tak bernasib seperti food vlogger tersebut. Toh, ukuran sedapnya makanan bukan berdasarkan ia pernah diulas oleh food vlogger.
Saat memesan orem-orem, Anda akan disambut langsung sama empunya warung, yaitu Alex Suprapto.
"Dulu tahun 1995 yang pertama jual bapak, sekarang beliau sudah nggak ada. Tahun 2000-an pindah kesini (Jalan Blitar)," ungkap Alex.
Ada beberapa varian orem-orem dengan lauk berbeda yang bisa kalian pesan. Dari orem-orem biasa, orem-orem telur, dan orem-orem ayam. Dari ketiga varian varian, saya mencoba orem-orem telur.
Bumbu khas orem-orem yang gurih tercium kala semangkuk kudapan itu tersaji di depan mata.
Saat menyeruput kuah kuning dari orem-orem tersebut semua indra pengecap saya dipenuhi oleh rasa gurih asam-manis. Kalau bisa dibilang ini adalah tingkatan rasa yang paling tinggi, yaitu gurih-gurih nyoi.
Selain itu sajian ketupat yang disandingkan dengan irisan tempe, kecambah, dan diguyur kuah santan kuning benar-benar menggugah untuk secepatnya menyantap hidangan tersebut.
Untuk penambah cita rasa manis, Alex juga menambahkan kecap. Diatasnya ditaburi bawang goreng yang menambah wangi dan gurihnya kudapan ini.
Untuk orem-orem telur, Alex menggunakan telur asin dengan alasan agar lebih gurih. Sementara untuk varian orem-orem ayam menggunakan daging ayam dalam bentuk suwiran.
Semangkuk orem-orem biasa dibanderol Rp7 ribu, sedangkan untuk yang menggunakan telur seharga Rp10 ribu, dan varian ayam dengan harga Rp11 ribu. Warung yang jadi favorit mahasiswa ini buka mulai pukil 09.30 WIB sampai 16.00 WIB. Khusus hari Jumat, warung tutup.