Gunung Semeru Melontarkan Abu Minggu Hari Ini
Gunung Semeru kembali mengalami erupsi, pada Minggu 31 Desember 2023. Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu melontarkan abu ke arah selatan dan barat daya, pada Minggu dini hari.
Petugas pos pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Ghufron Alwi, dalam keterangan persnya menyampaikan bahwa erupsi yang terjadi pada Minggu pukul 01.30 WIB terekam di seismograf memiliki amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 207 detik. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak Semeru atau sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut.
Selama periode pengamatan Minggu pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, kawah utama gunung api setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut itu teramati mengeluarkan asap putih tipis setinggi sekitar 100 meter dari puncak, dikutip dari Antara.
Terdapat pula 11 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-22 mm selama 71-170 detik, satu kali gempa awan panas letusan dengan amplitudo 22 mm selama 207 detik, dan empat kali gempa embusan dengan amplitudo 4-8 mm selama 50-62 detik, dalam tempo yang sama.
Di samping itu, Semeru mengalami satu kali gempa harmonik dengan amplitudo 3 mm selama 267 detik serta tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 8-10 mm selama 52-274 detik.
Aktivitas Gunung Semeru sepanjang pagi hingga siang, pukul 12.00 di hari yang sama, juga teramati mengalami 17 kali gempa erupsi, serta masing-masing satu kali gempa guguran, gempa hembusan, dan gempa tektonik, dilihat di laman Magma, ESDM, Minggu 31 Desember 2023.
Kondisi Gunung Semeru sendiri teramati degan jelas, serta tertutup kabut. Tak terlihat asap dari kawah. Cuaca di sekitar puncak Semeru juga cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut.
Rekomendasi PVMBG
Laman tersebut juga mengeluarkan tiga rekomendasi aktivitas di sekitar gunung dengan status Level III atau Siaga. Antara lain:
1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
2. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Advertisement