Gunung Semeru Masih Status Awas
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status awas atau level IV bagi Gunung Semeru, hingga Kamis 8 Desember 2022.
Status Gunung Semeru yang masih awas ini, PVMBG merekomendasikan agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara. Terutama di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 17 km dari puncak atau pusat erupsi.
Menurut Koordinator Gunung Api PVMBG, hasil analisis dan evaluasi aktivitas vulkanik Gunung Semeru dalam krisis kegempaan masih tinggi. “Yaitu berpotensi terjadi erupsi, awan panas guguran dan lahar. Sehingga status Gunung Semeru masih level IV alias awas,” ujarnya pada wartawan, Rabu, 7 Desember 2022.
Data di PVMBG menyebutkan, Gunung Semeru secara administratif terletak di dua kabupaten. Yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis berada pada posisi 8° 6,5’ LS dan 112° 55’ BT dengan tinggi puncaknya 3676 meter.
Gunung Semeru dipantau secara visual dan instrumental dari 2 Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) yang berada di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, serta di Desa Agrosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Tingkat aktivitas Gunung Semeru pada saat ini adalah Level III (Siaga) sejak 16 Desember 2021. gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Pada tanggal 4 Desember 2022 lalu.
Gunung Semeru mengalami erupsi pada Minggu, 4 Desember 2022. Kini sedikitnya 2.291 warga yang bermukim di sekitar Semeru, menghuni titik pengungsian. Pemkab Lumajang pun menetapkan status Tanggap Darurat Semeru selama 14 hari, hingga 17 Desember 2022.
Sebanyak 2.219 warga di sekitar Semeru mengungsi ke 12 titik posko pengungsian. Gelombang evakuasi berlangsung sejak Semeru erupsi pada Minggu, 4 Desember 2022 dini hari.
Namun sebagian warga masih kembali pulang ke rumah masing-masing. Mereka mengevakuasi ternak sebab khawatir gunung tertinggi di Pulau Jawa itu akan kembali memuntahkan material panas.
Hal itu dilakukan sejumlah warga di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang salah satu area yang paling parah terdampak abu vulkanik erupsi Semeru. Terlihat warga menyelamatkan ternak kambing yang tertinggal saat mereka menyelamatkan diri.
Sebagian warga mengevakuasi ternak ke hunian sementara tak jauh dari Curah Kobokan dikutip dari detik.com, Senin, 5 Desember 2022.