Gunung Semeru Erupsi Lima Kali Hari Ini
Gunung Semeru mengalami erupsi sebanyak lima kali pada hari Selasa, 10 September 2024. Meski demikian tinggi kolom di gunung berlokasi antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang ini tidak teramati.
Laporan yang dibuat Ghufron Alwi dari magma.esdm menyebutkan, erupsi Gunung Semeru pertama terjadi pada pukul 00:46 WIB. Tinggi kolom erupsi di gunung dengan ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 111 detik.
Erupsi Gunung Semeru kedua terjadi pukul 02:04 WIB. Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 118 detik.
Selanjutnya erupsi Gunung Semeru ketiga terjadi pada pukul 04:23 WIB. Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 120 detik.
Kemudian, erupsi Gunung Semeru keempat terjadi pada pukul 05:30 WIB. Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 96 detik.
Erupsi Gunung Semeru kembali terjadi pada pukul 15:17 WIB. Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 108 detik.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah utara dan barat laut.
Atas kondisi itu, pihak magma.esdm memberikan beberapa rekomendasi.
1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
2. Tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.