Gunung Semeru Erupsi 9 Kali hingga Jumat Siang Ini
Gunung Semeru tercatat mengalami erupsi terus menerus hingga sembilan kali sejak pukul 06.00 hingga 11.00 WIB, Jumat 20 September 2024, hari ini. Laporan Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, teramati letusan pertama mencapai 300 meter di atas puncak gunung dengan abu vulkanik berwarna putih kelabu, mengarah ke selatan, sekitar pukul 06.11 WIB.
Dalam keterangan tertulis yang diterima media, laporan merinci, erupsi kedua terjadi pukul 06.37 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 300 meter di atas puncak atau 3.976 mdpl. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan.
Disusul erupsi ketiga terjadi pukul 06.40 WIB dan visual letusan tidak teramati. Kemudian erupsi kembali pukul 08.35 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 300 meter di atas puncak. "Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah tenggara. Saat laporan itu dibuat, erupsi juga masih berlangsung," katanya.
Erupsi selanjutnya, terjadi pada pukul 08.45 WIB, kemudian 09.36 WIB, pukul 09.51 WIB, selanjutnya pukul 10.41 WIB dan pukul 10.48 WIB dengan visual letusan tidak teramati.
Hingga saat ini, Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Warga juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak. Terdapat potensi lontaran batu pijar sehingga dilarang ada aktivitas dalam radius tiga km dari kawah/puncak Gunung Semeru.
Terdapat pula potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.