Gunung Semeru Erupsi, 88 Kali Gempa Letusan
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Jawa Timur meningkat, dengan tercatatnya 88 gempa letusan dalam 24 jam terakhir. Fenomena ini menandai peningkatan aktivitas gunung api tertinggi di Pulau Jawa yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Dikutip laporan Yadi Yuliandi dari magma.esdm menyebutkan, Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, saat ini diselimuti kabut tebal (Kabut 0-II), sehingga asap kawah tidak terlihat jelas. Cuaca di sekitar gunung mendung hingga hujan dengan suhu udara berkisar 14–17°C dan angin bertiup lemah hingga kencang ke arah timur laut.
Aktivitas Vulkanik Terbaru Gunung Semeru menyebutkan, berdasarkan laporan terkini, aktivitas vulkanik yang tercatat meliputi:
Gempa Letusan/Erupsi: 88 kali dengan amplitudo 10–22 mm dan durasi 62–200 detik.
Gempa Guguran: 7 kali dengan amplitudo 4–8 mm dan durasi 50–106 detik.
Gempa Hembusan: 11 kali dengan amplitudo 4–9 mm dan durasi 37–77 detik.
Gempa Harmonik: 3 kali dengan amplitudo 6 mm dan durasi 56–1084 detik.
Gempa Tektonik Jauh: 1 kali dengan amplitudo 35 mm, durasi 105 detik, dan jeda S-P 22 detik.
Gempa Getaran Banjir: 1 kali dengan amplitudo 8 mm dan durasi hingga 2068 detik.
Badan Geologi mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan pengunjung untuk meningkatkan kewaspadaan: Hindari Besuk Kobokan: Tidak melakukan aktivitas dalam radius 13 km dari puncak di sektor tenggara. Di luar jarak tersebut, hindari area sejauh 500 meter dari tepi sungai, karena potensi aliran awan panas dan lahar dapat meluas hingga 17 km.
Radius Bahaya 5 Km: Hindari aktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena risiko lontaran batu pijar.
Waspada Potensi Awan Panas Guguran (APG): Masyarakat diimbau mewaspadai potensi APG, guguran lava, dan aliran lahar, terutama di sepanjang aliran sungai Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Gunung Semeru telah menunjukkan peningkatan aktivitas sejak beberapa waktu terakhir. Aparat setempat terus memantau situasi untuk mengantisipasi potensi bahaya lebih lanjut. Masyarakat di sekitar aliran sungai dan lereng gunung diminta untuk mematuhi rekomendasi demi keselamatan bersama.
Advertisement