Gunung Semeru Alami Letusan 40 Kali, Merapi 35 Kali di Tahun 2023
Dua gunung Merapi paling aktif di Pulau Jawa, yaitu Semeru dan Merapi mengalami puluhan kali selama Januari hingga pertengahan Desember 2023 ini. Gunung Merapi yang berada di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta serta Gunung Semeru di Kabupaten Malang dan Lumajang ini, status keduanya masih level III alias siaga.
Data dari magma.esdm menyebutkan, Gunung Merapi dengan ketinggian 2968 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini selama Januari hingga 10 Desember 2023 mengalami letusan sebanyak 35 kali. Angka letusan bisa saja terus bertambah menjelang tutup tahun pada akhir Desember 2023.
Gunung berlokasi di Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta, dan di Kabupaten Magelang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ini terus aktif. Terpantau pada Minggu 10 Desember 2023 Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 275 meter dari puncak.
Cuaca berawan hingga mendung, angin tenang ke arah utara. Teramati 17 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimum 1500 meter.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Kondisi yang sama dialami Gunung Semeru mengalami letusan sebanyak 40 kali terhitung selama Januari hingga 10 Desember 2023. Tentu saja gunung dengan ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini bisa terus bertambah jumlah letusannya.
Gunung Semeru berlokasi di antara Kabupaten Malang bagian utara dan di sebagian di Kabupaten Lumajang, Jaa Timur ini, terlihat terus aktif. Terpantau pada Minggu 10 Desember 2023. Asap kawah tidak termati, cua aberawan hingga mendung dan angin ke arah utara.
Gunung Semeru alami 20 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 61-157 detik. Kemudian terjadi 3 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 51-71 detik.
Status berada di level III alias siaga. Dengan rekomendasi, warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, warga tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.