Gunung Semeru Alami 19 Gempa Erupsi, Status Siaga
Gunung Semeru dilaporkan mengalami 19 kali gempa letusan atau erupsi hingga Senin, 22 Januari 2024, pukul 06.00 WIB. Status Semeru masih tetap di Level III, Siaga.
Dilansir dari laman Magma milik ESDM, aktivitas tersebut direkam sepanjang pukul 00.00 hingga pukul 06.00, Senin hari ini.
Teramati pula dua kali gempa Hembusan dengan amplitudo 4-6 mm, dan lama gempa 52-75 detik.
Kemudian terdapat dua kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 14-39 mm, S-P 15-16 detik dan lama gempa 39-74 detik.
Sedangkan kondisi pengamatan visual Gunung Semeru, terdapat awan menutup bagian puncak.
Tidak teramati asap kawah serta cuaca cerah dan berawan dan angin dengan kecepatan lemah hingga sedang bertiup ke arah timur laut dan timur.
Rekomendasi Aktivitas di Semeru
ESDM merekomendasikan sejumlah hal terkait ativitas di sekitar Gunung Semeru.
1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
2. Masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
3. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
4. Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.