Gunung Raung Waspada, BPBD Lakukan Langkah Kesiapsiagaan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi menyiapkan rencana kontijensi menyusul naiknya status Gunung Raung menjadi waspada. BPBD juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait, TNI dan Polri guna menyiapkan personel untuk mengambil langkah-langkah antisipasi.
"Jadi sesuai dengan tugas fungsi dan kewenangan apabila sudah ada peringatan dini ada potensi bencana kita melakukan kesiapsiagaan. Rumusnya, prosedurnya memang seperti itu," jelas Kepala Bidang Lo Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi Eka Muharam, Sabtu, 18 Juli 2020.
Langkah kesiapsiagaan awal yang dilakukan BPBD Banyuwangi adalah melakukan pemantauan peningkatan aktivitas Gunung Raung. BPBD selalu berkomunikasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung terkait sejauh mana ancaman dan bahayanya bagi masyarakat.
"Hasil dari identifikasi kajian dan pengamatan PPGA akan menjadi rujukan bagi BPBD untuk melakukan langkah-langkah dalam rangka penyelamatan masyarakat," tegasnya.
Dengan status waspada ini, ancaman bahaya yang bisa menimbulkan risiko besar bagi masyarakat itu hanya pada radius 2 km dari puncak kawah. Ini berarti pemukiman penduduk di kawasan rawan bencana Raung yang ada di empat Kecamatan yakni Songgon, Sempu, Glenmore, dan Kalibaru aman.
'Kalau pemukiman penduduk itu aman. Dalam artian tidak memberikan dampak langsung yang maksimal," ungkapnya.
Akan tetapi, menurut Eka, dampak erupsi gunung bukan hanya itu. Kemungkinan ada persebaran abu yang bisa menimbulkan gangguan bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat. Jadi, kata dia, perlu adanya edukasi pada masyarakat untuk menghindari dampak itu.
Oleh karena itulah BPBD Banyuwangi sedang menyiapkan rencana kontijensi dan melakukan koordinasi dengan aparat wilayah di sekitar Gunung Raung agar melakukan langkah-langkah antisipasi.
"Kita siap juga dengan peralaatan dan personel. Personel dari BPBD, instansi, TNI, Polri apabila sesuatu memerlukan penanganan darurat," ujarnya.