Gunung Raung Keluarkan Suara Gemuruh dan Pantulan Cahaya Api
Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung mendeteksi adanya suara gemuruh dalam aktivitas vulkanik Gunung Raung. Suara gemuruh itu terdengar pada Rabu, 27 Januari 2021 pagi. Selain itu, beberapa juga terpantau pantulan cahaya api pada asap yang keluar dari puncak gunung Raung.
“Terdengar suara gemuruh. Kurang lebih 10 sampai 30 menit sekali. Sekitar jam 7 sampai jam 11. Sekarang sudah berhenti,” jelas Kepala PPGA Raung, Mukijo.
Selain itu cahaya api juga terpantau pada asap yang muncul dari puncak gunung Raung. Cahaya api ini merupakan pantulan dari letusan jenis strombolian yang biasa terjadi saat Gunung Raung mengalami erupsi. Pantulan cahaya ini hanya terlihat sesekali saja saat terjadi letusan strombolian.
“Secara umum kalau status masih Waspada. Sejak 24 Januari terlihat cahaya api. abu dua hari terakhir tidak terpantau keluar,” ujarnya.
Mukijo menjelaskan, pantulan cahaya api itu bukan berasal dari lelehan lava seperti yang terjadi pada tahun 2005. Karena jika terjadi lelehan lava, cahaya apinya akan terlihat secara terus menerus.
Kondisi yang terjadi pada Gunung Raung saat ini mirip yang terjadi pada tahun 2020. Dimana awal-awalnya keluar abu. Munculnya abu ini untuk membuka jalan material yang ada di dapur magma ke permukaan.
“Kemudian ketika material pijar sudah keluar ditandai dengan pantulan cahaya api. Sekarang secara umum material sudah mulai keluar,” bebernya.
Meskipun sudah mengeluarkan suara gemuruh dan cahaya api, menurut Mukijo, kondisi ini masih relatif aman bagi masyarakat yang berada di sekitar Gunung Raung. Sebab dampak dari letusan yang terjadi di Gunung Raung ini hanya di sekitar kawah saja.
“Masyarakat masih aman selama di luar zona 2 km itu,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Gurung Raung mengalami erupsi sejak Kamis, 21 Januari 2021 lalu. Hari itu juga status Gunung dengan ketinggian 3.332 meter diatas permukaan laut ini dinaikkan dari Normar (Level I) menjadi Waspada (Level II).
Pihak berwenang merekomendasikan masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam raidius 2 km dari puncak gunung yang berada di perbatasan Banyuwangi, Bondowoso dan Jember ini.
Advertisement