Gunung Merapi Luncurkan Lava Sebanyak 13 Kali Sejauh 1,7 Km
Gunung Merapi yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah mengeluarkan guguran lava sebanyak 13 kali ke arah barat daya, dalam pengamatan Jumat 16 September 2022. Demikian catatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY.
Dalam pengamatan, pada Minggu ini, guguran lava tercatat sebanyak 13 kali ke arah barat daya dan dominan ke Sungai Bebeng, dengan jarak luncur maksimal 1800 meter.” Ini catatan pengamatan,” ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, dalam keterangan tertulis, Sabtu 17 September 2022.
Menurut Agus Budi, berdasarkan analisis morfologi dari Stasiun kamera Tunggularum, Deles5 dan Ngepos, tidak teramati adanya pertumbuhan pada kubah lava di bagian barat daya maupun bagian tengah Merapi.
Volume kubah barat daya Merapi terhitung tetap sebesar 1.624.000 meter kubik, dan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 meter kubik.
Sementara itu, untuk intensitas kegempaan Merapi selama sepekan terakhir, terhitung masih tinggi. “Masih tinggi, terutama kegempaan dalam (VTA) dan dangkal (MP dan gempa guguran)," ujarnya. Lanjut Agus Budi, deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada pekan ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,7 cm per hari.
Pada minggu ini tidak dilaporkan terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," katanya.
Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng.
Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro dan Sungai Gendol.
Sementara itu pihak BPPTKG dalam catatan satu pekan terakhir Gunung Merapi mengalami gempat vulkanik, sebanyak 528 kali, terhitung 2 hingga 8 September 2022.
Sedangkan intensitas kegempaan dominan berupa gempa vulkanik yang mengindikasikan adanya aktivitas magmatik di kedalaman lebih dari 1,5 kilometer dari puncak.