Gunung Merapi Kembali Meletus
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas, Rabu 27 Januari 2021 siang. Sirine awan panas berbunyi pukul 13.39 WIB. Kolom raksasa abu vulkanik membubung dari puncak, bisa dilihat secara jelas dari sekitar kawasan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.
Sebagian tubuh gunung tertutup awan tebal, sehingga tidak bisa dilihat secara seksama apakah ada runtuhan besar atau guguran besar material. Termasuk arah gugurannya.
Selain awan panas, Gunung Merapi juga mengeluarkan abu vulkanik. Luncuran awan panas pun membuat panik warga sekitar. Penambang pasir di Klaten berlarian menyelamatkan diri.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB sudah terjadi 22 kali guguran awan panas yang mengarah ke sektor barat daya, di hulu sungai Krasak dan Boyong.
Hasil pemantauan BPPTKG Yogyakarta diketahui jarak luncur maksimal terjadi sejauh satu koma lima kilometer, dengan kolom abu vulkanik maksimal lima ratus meter.
Akibat erupsi gunung merapi, BPPTKG Yogyakarta juga melaporkan terjadinya hujan abu di sektor timur, di wilayah kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
"Awan panas 22 kali, amplitudo maksimal 60 mm, durasi 197 detik," kata petugas pengamat Gunung Merapi BPPTKG Heru Suparwaka, dalam keterangan tertulisnya.
"Estimasi jarak maksimum 1600 meter ke arah barat daya (hulu Krasak dan Boyong), tinggi kolom teramati tersapu angin kencang dari Barat ke Timur rata puncak," lanjutnya.
Gunung Merapi masih Level III (Siaga). Status itu bisa ditinjau kembali jika ada peningkatan aktivitas yang signifikan.