Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas
Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menunjukkan aktivitas vulkanik. Pagi ini, Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan 3 kali awan panas. Dikutip dari akun Twitter resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Jumat 2 April 2021, awan panas terjadi pada pukul 04.13, 04.28 dan 05.00 WIB. Awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 15 hingga 35 milimeter dan durasi 67 hingga 142 detik.
"Jarak luncur awan panas sekitar 700 meter hingga 1,5 kilometer. Arah luncuran ke barat daya," demikian dalam keterangannya.
Berdasarkan laporan aktivitas Merapi per 6 jam hari ini nampak visual gunung jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah.
Selain itu, BPPTKG juga mencatat kejadian guguran lava pijar selama periode pukul 00.00 hingga 06.00 WIB hari ini. "Teramati 16 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 700 meter ke arah barat daya," keterangannya.
Kegempaan di Gunung Merapi selama periode 6 jam, tercatat gempa guguran sebanyak 39 kali, dan gempa hembusan 1 kali. Untuk status Merapi hingga saat ini masih di tingkat Siaga (Level III).
Oleh karena itu potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
Kemudian, pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi pada Kamis, 1 April 2021, dalam periode aktivitas per 6 jam, tercatat Merapi erupsi dan mengeluarkan 4 kali awan panas. "Periode pukul 12.00 hingga 18.00 WIB hari ini teramati 4 kali awan panas guguran pada pukul12.36 WIB, 13.34 WIB, 14.55 WIB dan 14.58 WIB," dikutip dari Twitter @BPPTKG.
Awan panas tercatat dalam seismogram dengan amplitudo 15 hingga 40 milimeter dan durasi 57 hingga 128 detik. "Estimasi jarak luncur maksimal 1,5 kilometer ke arah barat daya. Lebih lanjut, pada periode tersebut asap kawah teramati. Visual gunung juga bisa terlihat jelas. Asap teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah," demikian keterangan yang dikutip Ngopibareng.id.
Selain itu, tercatat ada 61 kali gempa guguran, 1 kali gempa hembusan, 1 ai gempa fase banyak dan 2 kali gempa tektonik jauh. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Merapi.