Gunung Merapi Erupsi, Terjadi 24 Kali Gempa Guguran
Gunung Merapi kembali mengalami erupsi, dengan catatan terjadinya 24 kali gempa guguran pada Senin 7 Oktober 2024. Gunung dengan ketinggian meter 2968 meter di atas permukaan laut (mdpl) terus meningkatkan aktivitasnya dalam beberapa bulan terakhir ini.
Berdasarkan laporan Ahmad Sopari dari magma.esdm, gunung ini teramati mengeluarkan asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang, dan tinggi asap sekitar 50 meter dari puncak.
Kondisi cuaca di sekitar gunung berawan hingga mendung, dengan angin yang tenang dan suhu berkisar antara 20,7 hingga 21°C. Gunung Api Merapi terletak di Kab\Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, terlihat asap kawah warna putih.
Aktivitas seismik:
Terdapat 24 kali gempa guguran dengan amplitudo antara 3-5 mm, dan durasi gempa bervariasi dari 24,8 hingga 237,64 detik.
Rekomendasi bagi masyarakat:
Bahaya utama: Guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi:
Sungai Boyong (sejauh maksimal 5 km).
Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (sejauh maksimal 7 km).
Pada sektor tenggara, bahaya mencakup Sungai Woro (sejauh 3 km) dan Sungai Gendol (sejauh 5 km).
Lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 km dari puncak jika terjadi letusan eksplosif.
Magma masih aktif: Pemantauan menunjukkan bahwa suplai magma masih terus berlangsung, yang dapat memicu awan panas guguran di area bahaya.
Tindakan preventif:
Dilarang melakukan kegiatan di dalam area potensi bahaya.
Masyarakat harus waspada terhadap bahaya lahar dan awan panas, terutama ketika hujan turun di sekitar Gunung Merapi.
Antisipasi dampak abu vulkanik yang mungkin mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pemantauan aktivitas: Jika ada perubahan signifikan dalam aktivitas Gunung Merapi, maka tingkat kewaspadaan akan ditinjau ulang.
Langkah-langkah mitigasi bencana ini sangat penting untuk menghindari dampak buruk lebih lanjut dari aktivitas vulkanik Merapi yang masih berpotensi bahaya.
Advertisement