Gunung Merapi Erupsi Jarak Luncur Lava hingga 1500 Meter
Gunung Merapi kembali mengalami erupsi pada Kamis, 3 Oktober 2024. Erupsi ini terjadi di wilayah Kabupaten/Kota Sleman, Yogyakarta, serta di Magelang dan Boyolali, Jawa Tengah, dengan arah guguran ke barat daya.
Berdasarkan laporan dari Ahmad Sopari melalui magma.esdm, Gunung Merapi terlihat jelas pada hari tersebut, disertai asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis yang teramati setinggi sekitar 150 meter di atas puncak.
Kondisi Cuaca di Sekitar Gunung Merapi Cuaca di kawasan puncak Gunung Merapi, yang berada di ketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut (mdpl), bervariasi dari cerah hingga mendung, dengan angin yang bergerak tenang ke arah barat. Suhu udara berkisar antara 18,2 hingga 19 derajat Celsius.
Meskipun cuaca terlihat tenang, aktivitas vulkanik tetap terpantau dengan baik, termasuk adanya 20 kali guguran lava yang mengarah ke Kali Bebeng, dengan jarak luncur maksimum mencapai 1.500 meter.
Aktivitas Seismik Gunung Merapi Selain guguran lava, Gunung Merapi juga mencatatkan 40 kali gempa guguran dengan amplitudo antara 3 hingga 21 mm dan durasi gempa selama 57,56 hingga 146,32 detik. Aktivitas ini menunjukkan adanya pergerakan material di dalam tubuh gunung, yang mengindikasikan peningkatan aktivitas vulkanik.
Rekomendasi untuk Masyarakat Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi arahan terkait potensi bahaya erupsi. Berikut adalah rekomendasi penting:
1. Potensi Bahaya: Saat ini, potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas mengancam sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong dengan jarak maksimal 5 km, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga 7 km. Di sektor tenggara, potensi bahaya meliputi Sungai Woro sejauh 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km. Lontaran material vulkanik dari letusan eksplosif juga bisa menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Suplai Magma: Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung, yang berpotensi memicu awan panas guguran di area berbahaya.
3. Zona Terlarang: Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun di zona potensi bahaya.
4. Waspada Hujan Lahar: Penduduk di sekitar Gunung Merapi harus waspada terhadap bahaya lahar, terutama saat hujan di sekitar gunung.
5. Gangguan Abu Vulkanik: Masyarakat di sekitar wilayah terdampak juga diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi.
Tetap pantau informasi resmi dari pihak berwenang dan ikuti perkembangan terbaru mengenai aktivitas vulkanik Gunung Merapi untuk keselamatan bersama.
Dengan informasi yang terus diperbarui, diharapkan masyarakat tetap siaga dan menghindari area berbahaya yang telah ditetapkan oleh otoritas terkait.