Gunung Merapi Alami Guguran Lava Jarak Luncur hingga 1.600 Meter
Puncak kemarau, Gunung Merapi terpantau mengalami guguran lava sebanyak 6 kali, pada Jumat 22 September 2023. Jarak luncur guguran lava mengarah ke barat daya hingga 1.600 meter dan ke arah selatan jarak luncur 1.000 meter.
Data dari magma.esdm menyebutkan, gunung api dengan ketinggian 2968 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini, alami guguran lava mengarah ke Kali Bebeng yang berada di arah barat. Kemudian guguran lava juga mengarah ke arah selatan.
Gunung berlokasi di dua provinsi ini, yaitu di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah ini, guguran lava terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 25-30 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan barat.
Pada laporan lain disebutkan, terjadi 36 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-16 mm dan lama gempa 13.6-185.6 detik. Terjadi 2 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 10.8-11.9 detik. Juga terjadi 89 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-7 mm, S-P 0.3-0.5 detik dan lama gempa 4.8-8.7 detik.
Siaga III
Dengan kondisi ini, posisi Gunung Merapi Siaga III. Yaitu potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.