Gunung Ijen Berstatus Waspada, BKSDA Belum Tutup Jalur Pendakian
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur tetap membuka kunjungan dan jalur pendakian Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, meski gunung api tersebut berstatus waspada setelah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
"Jika sebelumnya pendakian dibuka pukul 02.00 WIB (dini hari), per hari ini dibuka pukul 04.00 WIB," kata Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah V Banyuwangi, Purwanto seperti dikutip Antara, Minggu, 8 Januari 2023.
Meski belum ditutup, namun wisatawan tetap dilarang turun mendekati danau kawah dan ada perubahan waktu pendakian sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Nomor SE.54/K.2/BIDTEK.1/KSA/1/2023 tentang Pembatasan Waktu Kunjungan Selama Peningkatan Aktivitas Vulkanik Kawasan Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen.
Selain mengubah waktu pendakian, kata dia, sesuai surat edaran BBKSDA Jatim pengunjung juga dilarang turun di sekitar danau kawah dan wisatawan wajib membawa atau memakai masker.
Dia menjelaskan wisatawan yang melakukan pendakian dibatasi melihat Kawah Ijen dari bibir kawah, yang jaraknya sekitar 1,5 kilometer dan merupakan titik aman.
Aturan tersebut juga sesuai rekomendasi Badan Geologi yang melarang aktivitas radius 1,5 kilometer setelah status Gunung Ijen naik jadi waspada.
"Pengunjung tidak diizinkan turun ke danau kawah. Jadi, wisatawan melihat kawah dari kejauhan atau dari bibir kawah. Hari ini memang ada sejumlah wisatawan melakukan pendakian pada pukul 04.00 WIB tadi," kata dia.
Badan Geologi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) RI menetapkan status Gunung Ijen naik dari level I normal menjadi level II waspada setelah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
Gunung Ijen yang semula status dari normal naik jadi waspada sesuai rilis resmi Badan Geologi pada Kementerian ESDM, Nomor 1, Lap/GL.03/BGL./2023 tertanggal 7 Januari 2023.
Peningkatan aktivitas vulkanik gunung api yang memiliki ketinggian 2.145 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terpantau suhu air danau Kawah Ijen pada bulan Desember 2022 terukur 16 derajat celcius, dan pada 5 Januari 2023, pemeriksaan kawah menunjukkan suhu air danau kawah meningkat menjadi 45,6 derajad celcius.
Sedangkan, untuk pengamatan kegempaan pada umumnya fluktuatif, namun terjadi kecenderungan peningkatan pada gempa permukaan atau pada kedalaman dangkal.
Badan Geologi mencatat pada periode 1 Desember 2022 hingga Januari 2023 terekam 246 kali gempa hembusan, 1 kali gempa tremor non- harmonik, 3 kali gempa tornilli, 890 gempa vulkanik dangkal, 20 gempa vulkanik dalam, 9 kali gempa tektonik lokal, dan tremor menerus dengan aplitudo 0,5-2mm.
Badan Geologi merekomendasikan masyarakat, pengunjung dan para penambang belerang tidak mendekati kawah dalam radius 1,5 kilometer dari bibir kawah.
Advertisement