Gunung Agung Erupsi, Gus Ipul: Jawa Timur Siapkan Bantuan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap memberikan bantuan terhadap masyarakat Bali yang kini tengah menghadapi bencana erupsi Gunung Agung.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim telah melakukan beberapakali rapat koordinasi dengan BPBD di daerah kabupaten ataupun kota yang berbatasan dengan Bali, guna menanggulangi bila keadaan darurat terjadi.
Dari koordinasi itu, Pemprov menyiapakan tempat pengungsian di wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Bali, yang siap apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
"BPBD sudah melakukan rapat beberapakali dengan BPBD kota yang berpatasan dengan bali, seperti Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Jember, Lumajang, Probolinggo dan Pasuruan," ujar Gus Ipul, saat meninjau banjir di wilayah Porong, Sidoarjo, Senin, 27 November 2017.
Bantauan seperti bahan makanan, obat-obatan, masker, dan segala kebutuhan pengungsi telah siap didistribusikan ke wilayah terdampak bencana.
"Dilakukan persiapan-persiapan untuk memberikan bantuan manakala diperlukan, mulai dari tempat pengungsian, obat-obatan, makanan minuman dan juga masker," ujar Gus Ipul.
Selain mengirim bantuan logistik, Pemprov Jatim juga mengirimkan tenaga-tenaga relawan yang siap melakukan tindakan kemanusiaan dan pertolongan terhadap masyarakat Bali yang tengah menghadapi erupsi Gunung Agung.
"Kami mengirimkan tenaga kesehatan dan tenaga terampil baik dari pemerintahan, maupun ormas atau pihak swasta, untuk memberikan bantuan-bantuan relawan yang siap setiap saat," kata dia.
Status Gunung Agung sendiri, kini sudah menjadi level IV (awas). Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan intensitas suara dentuman lemah terdengar sampai jarak 12 kilometer, dan kadang disertai erupsi eksplosif. Lalu, sinar api juga semakin sering teramati dari puncak gunung.
Hal-hal ini, ujar Sutopo, menjadi penanda potensi letusan yang lebih besar akan segera terjadi.
Kepala Bidang Mitigasi PVMBG, I Gede Suantika turut menambahkan bahwa perubahan tipe erupsi freatik (letusan gas asap dan material) berubah menjadi fase magmatik sebagai pertimbangan utama mengapa status dinaikan. Fase magmatik adalah erupsi magma yang menghasilkan produk magma seperti abu atau lava.
"Terhitung sejak hari ini, Senin 27 November 2017 pukul 06.00 WITA, status Gunung Agung dinaikkan dari level III (siaga) menjadi level IV (awas)," kata Suantika, seperti dikutip dari Kompas.com.
Menanggapi hal itu, Gus Ipul pun mengatakan Pemprov sudah menyiapkan langkah antisipasi termasuk anggaran kedaruratan bila diperlukan.
"Pada dasarnya Pemprov sudah mengantisipasi, dan kita sudah menyiapkan segala sesuatunya, termasuk kalau diperlukan anggaran kedaruratan, Jawa Timur siap," pungkas Gus ipul. (frd)