Gunung Agung Mengerang, Ubud Writers & Readers Terus Berjalan
Ubud: Kabar gembira datang dari Ubud di Gianyar, Bali. Panitia penyelenggara Ubud Writers & Readers Festival memastikan event tahunan itu akan digelar pada 25-29 Oktober mendatang.
Gonjang-ganjing penyelenggaraan ‘14th Ubud Writers & Readers Festival’ memang sempat muncul menyusul peningkatan aktivitas Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali. Namun, panitia penyelenggara akhirnya memutuskan the show must go on.
Rencananya akan ada 160 penulis dari Indonesia dan luar negeri yang bakal hadir di 14th Ubud Writers & Readers Festival. Penulis kondang mancanegara yang sudah memastikan diri bakal hadir antara lain Ian Rankin, Tim Flannery, Jane Harper dan Jung Chang.
Sedangkan dari dalam negeri juga ada nama-nama beken. Antara lain Sutardji Calzoum Bachri, NH Dini, Joko Pinurbo dan Djenar Maesa Ayu.
Direktur Ubud Writers Festival Janet DeNeefe mengungkapkan, semula memang ada krisis seiring peningkatan aktivitas Gunung Agung. DeNeefe pun menggelar serangkaian pertemuan untuk menyiapkan rencana lain, termasuk membahas opsi menunda 14th Ubud Writers & Readers Festival lantaran aktivitas vulkanis gunung tertinggi di Bali itu.
Menurutnya, aktivitas Gunung Agung sangat menentukan penyelenggaraan Ubud Writers & Readers Festival. “Ini bukan sembarang gunung api tua,” ujar DeNeefe kepada media asal Inggris Guardian.
Warga asing memang sempat panik. Namun, ternyata tidak ada kepanikan di benak warga Bali.
Panitia pun memutuskan 14th Ubud Writers & Readers Festival tetap digelar sesuai jadwal. “Ubud tidak akan terkena dampak langsung gunung berapi dan tak seorang pun penulis yang panik lantas terancam untuk menarik diri,” tuturnya.
Ubud Writers & Readers Festival merupakan ajang bergengsi yang rutin digelar sejak 2003 sebagai respons atas tragedi Bom Bali 2002. Mulanya, DeNeefe sebagai inisiator menggelar event itu untuk menyemangati wisatawan agar mau kembali ke Bali, terutama Ubud.
Belakangan event itu makin bergengsi dan dianggap sebagai salah satu festival penulis terbaik di dunia. Festival itu merupakan ajang bonafide untuk mempromosikan penulis dan pengarang Indonesia, sekaligus menarik nama-nama besar di dunia sastra untuk datang ke Ubud.
Menpar Arief Yahya memang selalu menyampaikan bahwa Bali aman. Bali masih tetap normal, apalagi di kawasan Kuta, Seminyak, Nusa Dua, Ulu Watu, Tanah Lot, Sanur, sampai ke Ubud juga masih ok. “Pemerintah hanya melarang masyarakat dan wisatawan ke zona merah, sampai 12 km dari pusat erupsi,” jelas Arief Yahya.
Dia berharap, publik makin pintar dengan kabar hoax yang berseliweran. “Kami juga sudah menyiapkan segala sesuatu jika terjadi, meskipun tidak kita inginkan. Minggu ini saya akan ke Bali lagi, memastikan semua persiapan berlangsung aman dan lancar,” kata Arief Yahya.
Tetapi Menpar Arief tidak ingin membuat customers nya, wisatawan menjadi paranoid. “Tanggal 5 Oktober, Minggu lalu saya juga sudah meninjau sampai ke Pura Besakih, yang jaraknya 9 km dari Gunung Agung. Tapi semua aman,” tuturnya. (azh)