Gunakan KRI Dorang-874, Wapres Berlayar Menuju Tidore
Rangkaian kunjungan kerjanya di Bumi Moloku Kie Raha, Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin didampingi Ibu Hj Wury Ma’ruf Amin beserta rombongan terbatas berlayar menggunakan KRI Dorang-874 dari Ternate menuju Tidore, Kamis 11 Mei 2023.
Wapres tiba di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate disambut oleh Panglima Komando Armada III Laksamana Muda Agus Hariadi, Danlanal Ternate Kolonel Marinir Ridwan Azis, dan Komandan KRI Dorang Mayor Laut (P) Ardita Yudha Prawira.
Usai serangkaian prosesi, yaitu Jajar Kehormatan Angkatan Laut, pelepasan jangkar dilakukan sebagai penanda persiapan kapal berlayar.
Setelah menempuh perjalanan selama 40 menit, Wapres tiba di Pelabuhan Trikora Tidore disambut oleh Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim beserta Ibu Safia Ali Ibrahim dan Plt. Ketua DPRD Kota Tidore Kepulauan Mochtar Djumati. Kedatangan Wapres di Kota Tidore Kepulauan disambut dengan adat Joko Hale atau Injak Tanah.
Tradisi adat Joko Hale atau Injak tanah ini merupakan penyambutan bagi tamu kehormatan yang baru menginjakkan kaki di Tidore oleh Bobato Adat Kesultanan Tidore. Joko Hale berasal dari bahasa Tidore, yaitu Joko berarti menginjak dan Hale artinya tanah.
Setibanya di Tidore, Wapres menuju Kantor Wali Kota Tidore Kepulauan, Jl. Sultan Mansyur No.1 Kota Tidore Kepulauan untuk menghadiri Seminar Nasional Melacak Jalur Peradaban Rempah Dunia.
Wapres juga akan menerima Penganugerahan Gelar Adat dari Kesultanan Tidore di Kedaton Kesultanan Tidore, Soa Sio, Kota Tidore Kepulauan.
Usai rangkaian kegiatan di Tidore, Wapres dijadwalkan kembali berlayar menuju Ternate menggunakan KRI-874 untuk melanjutkan agenda kunjungan kerja.
Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin menyebutkan Maluku Utara sebagai titik awal pergerakan jalur rempah dunia.
“Saya ingin menegaskan, bahwa Maluku Utara adalah Titik Nol dari Jalur Rempah Dunia,” ujar Wapres dalam sambutannya pada Pembukaan Seminar Nasional Melacak Jalur Peradaban Rempah Dunia yang diselenggarakan di Kantor Wali Kota Tidore Kepulauan, Jl. Sultan Mansyur No. 1 Kota Tidore Kepulauan, Kamis, 11 Mei 2023.
Menurut Wapres, wilayah Maluku Utara merupakan bagian penting dari perjalanan sejarah Jalur Rempah Nusantara, sehingga kejayaan sebagai jalur rempah di masa lampau menjadi pemantik semangat dalam membangun kembali kejayaan rempah di Maluku Utara.
“Kesuksesan masa silam hendaknya bukan semata hikayat untuk anak dan cucu kita, melainkan juga menjadi pengobar semangat untuk menghidupkan kembali kejayaan Bumi Maluku Utara,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wapres mengungkapkan rempah tidak hanya sebagai komoditas unggulan bidang ekonomi, tetapi juga menjadi bagian dari sejarah peradaban yang plural.
“Saya memandang bahwa rempah ini tidak hanya sekadar komoditas unggulan ekonomi global. Lebih jauh dari itu, rempah adalah bangunan sejarah peradaban yang plural,” tambahnya.
Wapres meyakini Jalur Rempah berperan besar sebagai gerbang utama pertukaran antarbudaya yang berdampak semakin bertambahnya kekayaan peradaban untuk kemajuan wilayah.
“Saya yakin, dari masa ke masa, Jalur Rempah menjadi gerbang pertukaran antarbudaya dan ilmu pengetahuan yang mewadahi berbagai konsep, gagasan, dan praktik yang melahirkan peradaban,” terangnya.
Di sisi lain, Wapres menuturkan bahwa rempah menjadi jalur masuknya kebudayaan dan keberagaman di Tanah Air yang telah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu.
“Saya memaknai rempah sebagai jalan kebudayaan, jalan keberagaman, dan jalan toleransi bagi keberagaman suku, etnik, agama, dan kelompok sosial di Indonesia selama ratusan tahun,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wapres menekankan pentingnya revitalisasi jalur rempah di Maluku Utara sebagai upaya meningkatkan nilai tambah dengan pola hilirisasi ekonomi yang berbasis masyarakat.
“Agenda revitalisasi rempah di Maluku Utara adalah sebuah keniscayaan yang harus menjadi prioritas pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan,” ucap Wapres.
“Diperlukan intervensi yang terpadu dan terintegrasi dari hulu ke hilir untuk melihat rempah sebagai komoditas ekspor yang memiliki nilai tambah dengan pola hilirisasi ekonomi yang berbasis masyarakat,” imbuhnya.
Mengakhiri sambutannya, Wapres mengajak para pemangku kepentingan untuk menyukseskan rencana jalur rempah sebagai warisan budaya UNESCO 2024.
“Saya mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi memperjuangkan agenda jalur rempah sebagai warisan budaya UNESCO pada tahun 2024,” tutup Wapres.
Sebelumnya, Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim menjelaskan sejarah Tidore yang memiliki kontribusi besar dalam ekspansi rempah di Indonesia bagian timur.
“Tidore berperan dalam sejarah penjajahan Eropa, terutama terkait dengan ekspansi rempah di Timur Nusantara,” ungkap Ali.
Hadir pada kesempatan tersebut Gubernur Maluku Utara Abdul Gani beserta Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Maluku Utara.
Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika; Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Velix Wanggai.
Advertisement