Gula Langka di Jatim, Gubernur Akan Polisikan Penimbun
Kelangkaan gula dan cabai di Jawa Timur akhir-akhir ini, membuat Pemprov Jatim melakukan langkah tegas.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa akan mempolisikan oknum pengusaha yang sengaja menimbun gula. Untuk itu, kata Khofifah, akan bekerjasama dengan pihak Polda Jatim.
"Bila ada oknum pengusaha yang menimbun, maka kita bersama Polda Jatim akan memproses hukum,"kata Khofifah di Surabaya, Sabtu 18 Januari 2020.
Lanjut Khofifah, langkah tersebut diambil untuk menegakkan peraturan yang sudah ditetapkan agar tidak ada oknum yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
Khofifah menegaskan, stok gula di Jawa Timur dalam kondisi aman, bahkan surplus meski didera kelangkaan di awal tahun 2020.
Berdasarkan data produksi gula tahun 2019 dari delapan pabrik gula di Jatim, ada produksi sebanyak 1.046.855 ton dalam setahun.
"Kita sebetulnya masih surplus 10.000 ton. Untuk saat ini saya minta ada pengecekan stok baik di gudang Bulog maupun PTPN X serta gudang pabrik gula lainnya guna mengetahui apa gula yang ditimbun itu sudah ada kontrak jual beli dengan daerah lain terutama 16 provinsi yang logistiknya memang 80 persennya disuplai dari Jawa Timur atau ada yang sengaja menimbun," kata Khofifah.
Sementara terkait kelangkaan cabai yang terjadi akhir-akhir ini, Khofifah menilai, kelangkaan tersebut selalu terjadi di setiap awal musim hujan. Tanaman cabai tidak tahan dengan hujan, apalagi terkena banjir.
"Ada beberapa wilayah yang terendam banjir, sehingga mempengaruhi panen cabai," katanya.
Meskipun terjadi penurunan produksi, Khofifah memastikan, Jatim tetap bisa mensuplai kebutuhan cabai di 38 Kabupaten/Kota di Jatim dan provinsi lain.
"Dilihat luas lahan yang ditanami cabai, wilayah di Jatim sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan. Di Jatim ada lima ribu hektar lahan yang ditanami cabai. Luas tersebut jauh di atas kebutuhan," katanya.
Advertisement