Gula Dapat Meningkatkan Resiko Kanker, Ini Faktanya
Banyak mitos di masyarakat yang menyebut gula bisa meningkatkan resiko diabetes. Bahkan, gula juga mampu meningkatkan resiko penyakit kanker. Benarkah mitos tersebut?
Adi Husada Cancer Center (AHCC) layanan kanker terpadu di bawah naungan RS Adi Husada Undaan Wetan mengatakan, hingga saat ini, tidak ada bukti komprehensif yang menyimpulkan bahwa gula mampu membuat kanker tumbuh dan menyebar lebih cepat.
Meski demikian, bukan berarti seeorang bisa mengkonsumsi gulla dengan bebas. Karena terlalu banyak kalori dari gula, akan menyebabkan obesitas dan diabetes. Sehingga, ini dapat meningkatkan resiko terkena kanker dan masalah kesehatan lainnya.
"Apabila anda memiliki kondisi medis tertentu, sebaiknya anda mulai untuk mengatur asupan gula sehari-hari, dan jangan lupa untuk tetap konsultasikan dengan ahli gizi dan dokter yang bertanggung jawab menangani keluhan anda," katanya.
AHCC juga mengingatkan, bagi para penyintas kanker untuk tidak berhenti berobat, sebab menghentikan pengobatan di situasi pandemi ini dapat memperparah keadaan.
Untuk tetap menjaga fasilitas bagi para penyintas kanker yang masih harus berobat, AHCC menerapkan protokol Covid-19 yang ketat, seperti pendamping pasien yang hanya boleh satu orang, ruangan yang di sterilkan setelah dan sebelum digunakan pasien hingga fasilitas APD yang digunakan petugas medis.
Tak hanya itu, penting bagi penyintas kanker untuk menjaga imunitas dengan makanan yang bergizi di tengah pandemi seperti sekarang ini. Karena penyintas kanker memiliki imunitas yang lebih rendah dari pada umumnya.