Guguran Awan Panas Semeru Sejauh 7 Km, Warga Jaga Jarak 13 Km
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi pada Minggu 4 Desember 2022 pagi. Erupsi kali ini bertepatan satu tahun sejak bencana erupsi Semeru pada 4 Desember 2021.
Gunung Semeru muntahkan Awan Panas Guguran (APG) sejak pukul 02.46 WIB. BNPB juga mencatat kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak. Aktivitas erupsi Gunungapi Semeru itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik.
Menurut Kementerian ESDM, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sumber awan panas guguran itu berasal dari tumpukan di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Seloko.
Berdasarkan pantauan CCTV Semeru, fenomena APG terus berlangsung hingga pagi ini pukul 07.42 WIB dengan jarak luncur bervariasi antara 5 sampai 7 kilometer. Saat berita ini dibuat, fenomena APG Gunungapi Semeru masih berlangsung.
Sebagai antisipasi dampak risiko dari APG Gunungapi Semeru, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang turun ke lapangan untuk kaji cepat dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekaligus membagikan masker gratis kepada masyarakat.
PVMBG mengimbau warga tidak beraktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak. "Di luar jarak itu, masyarakat diminta tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak," demikian imbauannya dalam rilis.