Gudang Petis Terbakar, Rugi Rp200 juta
Sebuah gudang penyimpanan sekaligus pembuatan petis ikan di Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar ludes terbakar, Minggu, 29 Agustus 2021. Kebakaran diduga terjadi akibat korsleting listrik. Tidak ada korban dalam musibah tersebut. Namun kerugian materiil diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Pertama kali kebakaran di gudang milik Patimah, 61 tahun, warga setempat itu diketahui seorang warga yang kebetulan melintas di dekat gudang. Kejadian itu disampaikan kepada warga lain yang tinggal bersebelahan dengan gudang tersebut.
"Saksi tersebut kemudian mengecek dan benar api sudah besar di dalam rumah dan membakar isi rumah," jelas Kapolsek Muncar Kompol M. Zaenuri, Senin, 30 Agustus 2021.
Dengan bergegas, warga memberitahu Patimah yang tinggal sekitar 50 meter dari lokasi gudang pembuatan petis ikan tersebut. Sambil berlari menuju ke gudang miliknya, Patimah berteriak meminta tolong kepada warga yang lain. Seketika warga berdatangan untuk membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya.
"Masyarakat datang membantu memadamkan api secara manual untuk mencegah api menjalar ke rumah warga yang lain," ungkapnya.
Petugas Polsek Muncar yang datang ke TKP bahu membahu bersama warga memadamkan api sambil menunggu mobil pemadam kebakaran. Kekompakan warga dan petugas membuat api berhasil dilokalisir sehingga tidak merambat ke bangunan lain. Begitu pemadam kebakaran tiba kurang dari dua jam api sudah berhasil dijinakkan.
"Sekitar pukul 21.00 WIB, api seluruhnya sudah behasil dipadamkan," terang M. Zaenuri.
Petugas Kepolisian kemudian melakukan olah TKP. Kesimpulan awal, kebakaran tersebut diduga terjadi akibat korsleting listrik pada gudang tersebut. Hal ini diperkuat keterangan Patimah yang mengaku sempat melihat percikan api pada kabel yang menempel di plafon salah satu kamar di gudang tersebut.
"Namun karena saat itu percikan api itu sudah mati saksi tidak menghiraukannya," bebernya.
Tidak ada korban dalam musibah tersebut. Namun kerugian yang diderita akibat kebakaran yang melanda gudang pembuatan petis ikan itu mencapai ratusan juta rupiah. "Kerugian materiil diperkirakan mencapai dua ratus juta rupiah," pungkas M. Zaenuri.