Gubernur Sulsel Minta Semua Membantu Korban Gempa Sulawesi Barat
Majene luluh lantak. Gempa bumi berkekuatan 6,2 SR memporakporandakan Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah minta semua pihak di Indonesia mengirim perhatian dan pertolongan ke Sulbar. Khususnya yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
"Saya langsung koordinasi dengan semua pihak, Pak Panglima Kodam, Pak Danlantamal dan lainnya untuk segera menyiapkan bantuan untuk saudara-saudara kita di Sulbar," ujar Nurdin Abdullah di Makassar.
Nurdin Abdullah gempa bumi dengan magnitudo 6,2 itu telah merobohkan banyak bangunan dan membuat warga mengalami luka-luka baik ringan maupun berat, bahkan ada yang meninggal dunia.
Karena itu, Gubernur langsung merespons bencana alam di Sulbar dengan berkoordinasi dengan semua pihak termasuk pula dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Telkom.
Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Gubernur juga telah meminta agar mempersiapkan segala sesuatunya untuk berkoordinasi dengan pihak Pemprov Sulbar agar segera mendistribusikan bantuan.
Untuk bantuan awal, pihaknya telah mengirimkan beberapa kebutuhan pokok melalui Komandan Lantamal VI karena sedang menyiapkan kapal perangnya (KRI) untuk langsung menuju lokasi bencana.
"Saya koordinasi dengan pak Danlantamal pagi tadi dan beliau akan mengirimkan kapal perangnya ke Majene. Kami langsung distribusikan kebutuhan pokok untuk awalnya," katanya.
Sebelumnya, gempa magnitudo 6,2 terjadi di wilayah Sulawesi Barat pada Pukul 02.28 Wita, dan telah merobohkan banyak bangunan.
Gempa di Mamuju berpusat enam kilometer timur laut Kabupaten Majene 2.98 LS-118.94 BT pada kedalaman 10 kilometer, juga merusak gedung rumah sakit Mamuju.
Gempa dengan magnitudo 6,2 yang terjadi di wilayah Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, pada Jumat pukul 01.28 WIB menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan.
"Laporan BPBD Mamuju, korban meninggal dunia tiga orang dan luka-luka 24 orang. Sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati dalam siaran pers BNPB.
Menurut Raditya, bangunan Hotel Maleo dan Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang berada di wilayah Kabupaten Mamuju mengalami kerusakan berat akibat gempa yang pusatnya berada di sekitar enam km arah timur laut Majene.
Di Majene, menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), gempa memicu tanah longsor di tiga titik di sepanjang poros jalan Majene-Mamuju sehingga menyebabkan akses terputus dan mengakibatkan kerusakan 62 rumah rusak, satu puskesmas, dan bangunan Kantor Danramil Malunda.
BPBD sudah mendata dan mengevakuasi warga yang terdampak bencana serta mendirikan tempat pengungsian. Menurut laporan BPBD korban bencana membutuhkan bantuan pangan pokok, selimut, tikar, tenda, terpal, serta pelayanan medis.
Menurut pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, gempa di Majene guncangannya dirasakan di daerah Majene dan Mamuju pada skala IV-V MMI serta Palu, Mamuju Tengah, Mamuju Utara, dan Mamasa pada skala III MMI.
Pada skala III MMI getaran gempa dirasakan nyata di dalam rumah dan terasa seperti ada truk berlalu.
Pada skala IV MMI getaran gempa pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta menyebabkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.
Getaran pada skala V MMI dirasakan oleh hampir semua penduduk, membuat banyak orang terbangun, serta menyebabkan gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar bergoyang.
Advertisement