Gubernur Sulsel Diduga Terciduk KPK Jelang Subuh
Beredar informasi di grup-grup percakapan WhatsApp, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah dijemput Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sabtu 27 Februari 2021. Kabarnya, Nurdin Abdullah dijemput di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel Jalan Jendral Sudirman Kota Makassar sekitar pukul 03.00 Wita, atau menjelang subuh.
Selanjutnya, tim KPK dikabarkan langsung membawa Nurdin Abdullah dan lima orang lainnya ke Jakarta setelah sebelumnya dilakukan rapid antigen di salah satu klinik di Makassar.
Belum diketahui penyebab Nurdin Abdullah dijemput KPK. Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Pemprov Sulsel dan KPK. Juru Bicara Nurdin Abdullah Veronica Moniaga saat dikonfirmasi mengaku belum bisa menjawab hal ini. Saat ini mereka juga masih menunggu informasi.
Proyek strategis MNP
Penangkapan Nurdin Abdullah diduga buntut dari laporan Forum Komunikasi Lintas (FokaL) NGO Sulawesi ke KPK. Hal ini terkait dugaan korupsi mega proyek Makassar New Port (MNP).
Koordinator Fokal NGO Sulawesi Djusma AR menyebut pembangunan proyek strategis MNP yang sementara berjalan saat ini diduga keras ada KKN yang dilakukan oleh mantan Bupati Bantaeng dua periode itu.
MNP adalah satu dari sekian banyak proyek strategis di bawah pemerintahan Presiden Jokowi. Pembangunan proyek ini diresmikan presiden pada 22 Mei 2015. Berdasarkan keterangan di laman Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), pelabuhan ini direncanakan akan memiliki kapasitas sebesar 500.000 CBUs.
Nurdin Abdullah sempat Melantik 11 Kepala Daerah
Sebelumnya, rumah dinas Gubernur Sulsel baru saja dipakai Nurdin Abdullah melantik 11 kepala daerah bupati/walikota hasil Pilkada Serentak 2020 di Baruga Karaeng Pattingallioang, Jumat 26 Februari kemarin. Pelantikan dilakukan secara hybrid (on site dan virtual).
Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri dibacakan oleh Plt Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Sulsel. Mereka yang dilantik berdasarkan SK Mendagri Nomor 131.73-356 Tahun 2021 masing-masing Adnan Purichta Ichsan-Abdul Rauf Mallagani (Gowa), Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Makassar), Chaidir Syam-Suhartina Bohari (Maros).
Kemudian, Muhammad Yusran Lalogau-Syahban Sammana (Pangkep), Suardi Saleh-Aska Mappe (Barru), Andi Kaswadi Razak-Lutfi Halide (Soppeng), Basli Ali-Syaiful Arif (Kepulauan Selayar), Andi Muchtar Ali Yusuf-Andi Edy Manaf (Bulukumba), Theofilus Allorerung-Zadrak Tombeg (Tana Toraja), Andi Indah Putri Indriani-Suaib Mansyur (Luwu Utara), dan Budiman Hakim (Luwu Timur).
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara akan dilaksanakan secara terpisah pada 31 Maret mendatang. Hal ini disesuaikan dengan masa akhir jabatan bupati.