Gubernur Lemhanas Paparkan Dinamika Geopolitik di Ubaya
Membahas dinamika geopolitik internasional dan domestik dalam studium generale 2022-2023, Universitas Surabaya (Ubaya) menghadirkan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Andi Widjajanto, S.Sos., M.Sc sebagai pembicara.
Pembahasan yang mengambil tema 'Dinamika Kebangsaan yang Bhinneka, Teknologi, dan Geopolitik Dunia' ini berkaitan dengan Indonesia sebagai pemegang Presidency of the G20 tahun 2022.
"Permasalahan global yang terjadi pada hampir seluruh negara di dunia membutuhkan peran pemimpin nasional yang mampu mengelola dinamika geopolitik internasional dan domestik,” ujar Rektor Ubaya, Dr. Ir. Benny Lianto, Kamis, 1 Desember 2022.
Dalam paparannya Andi mengatakan, Indonesia akan menjadi negara pendapatan atas di tahun 2038. Hal ini dilihat dari hasil diskusi pada forum G20, ia yakin Indonesia dalam posisi yang baik dan dapat berkontribusi mengatasi permasalahan dunia.
“Pertarungan selanjutnya ada di bidang teknologi. Kami harus fokus pada transformasi digital supaya kemunculan media sosial tidak menggerus nilai-nilai bangsa. Ini jadi tantangan untuk teman-teman mahasiswa yang akan menjadi pemimpin 20 sampai 40 tahun ke depan,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Andi, konsentrasi Indonesia ke depan perlu difokuskan pada pengelolaan ekonomi hijau, ekonomi biru, dan Ibu Kota Nusantara.
Di samping itu, Ketua Panitia Studium Generale 2022-2023 Seri 5, Thomas Sixtus Iswahyudi Hari Widodo mengungkapkan alasan mengundang Gubernur Lemhannas sebagai pembicara.
Hal ini juga didukung dengan peran Lemhannas sebagai lembaga negara non kementerian yang telah melahirkan kader-kader pemimpin nasional yang kini menduduki posisi penting dalam pemerintahan.
“Sepak terjang Andi Widjajanto baik dalam bidang pendidikan, ketahanan, militer, dan politik telah terbukti memadai. Kredibilitas beliau ini dapat memberi pandangan baru terkait nilai-nilai kebangsaan yang harus dimiliki bangsa ini, khususnya civitas academica Ubaya,” jelas Yudi, sapaan akrabnya.
Ketua Yayasan Ubaya, Anton Prijatno, S.H., memberikan foto Alm. Mayor Jenderal TNI (Purn.) Theo Syafei Daeng Kulle yang merupakan ayah Andi Widjajanto yang pernah memberi materi yang sama di Ubaya pada tahun 1997. Ada pula pemberian buku 30 tahun dan 50 tahun Ubaya oleh Benny Lianto kepada Andi.
Pihaknya berharap, studium generale ini dapat menumbuhkan dan memantapkan nilai-nilai kebangsaan pada civitas academica Ubaya dan masyarakat. Sehingga, dapat menempatkan diri secara benar dan tepat dalam menghadapi berbagai permasalahan kebangsaan yang ada.
“Selain itu juga mendapat gambaran yang holistik tentang perubahan geopolitik dunia yang terjadi saat ini dan dampaknya bagi indonesia di masa depan,” pungkasnya.
Advertisement