Gubernur Kukuhkan Dewan Pendidikan Jawa Timur
Surabaya: Globalisasi menyebabkan banyak kebijakan di beberapa negara berubah. Termasuk dalam segi pendidikan, Sekolah yang awalnya gratis, seperti di Jerman, sekarang menerapkan kembali pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Penyebabnya adalah konsep berubah dengan menjadikan sekolah murah dan bermutu tapi orangtua ikut serta berpartisipasi dalam pendidikan.
Pernyataan tersebut disampaikan Pakde Karwo sapaan akrap Gubernur Jatim Soekarwo, seusai acara pengukuhan Dewan Pendidikan Prov. Jatim periode 2016 2021 di Ruang Binaloka Adhikara Kantor Gubernur Jatim Jln. Pahlawan 110 Surabaya, Selasa (7/3).
Perubahan tersebut, kata Pakde Karwo-sapaan akrab Gubernur Jatim, menjadikan alasan Pemprov. Jatim mengukuhkan Dewan Pendidikan.
Dewan Pendidikan ini nantinya bertugas memberikan masukan kepada Gubernur terkait peningkatan SDM serta pembenahan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) I tahun 2025 di provinsi ini.
"Untuk itu, dewan pendidikan agar bekerja bersama tidak hanya dengan eksekutif, tetapi juga legislatif," pesannya. Hal yang sama juga perlu dilakukan dengan lembaga-lembaga lain dan LSM yang mewakili masyarakat untuk diajak berdialog.
Ditambahkan, perbaikan pendidikan perlu melibatkan semua pemangku kepentingan dan harus dilakukan karena perubahan faktor eksternal dan internal. Disisi eksternal, misalnya, adanya tuntutan demokrasi dan pendidikan vokasional. Sementara itu, sisi internal, yakni kualitas tenaga kerja Jatim yang 42 % tidak mempunyai keahlian atau unskilled karena rata-rata pendidikan hanya lulusan SD dan tidak lulus SMP.
Beberapa perbaikan pendidikan yang telah dilakukan di Jatim, jelas Pakde Karwo, diantaranya merubah komposisi pendidikan SMA:SMK menjadi 30 % : 70 %. Untuk itu, telah dilakukan monatorium SMA pada tahun 2015 yang lalu guna menyelesaikan unskilled 42 %. "Itu masalah yang harus segera diselesaikan dan menjadi tugas dari Dewan pendidikan jatim. Usulannya seperti apa dan bagaimana karena yang tahu permasalahannya adalah dewan pendidikan," ucap Gubernur jatim.
Dalam kesempatan sama, Pakde Karwo mengingatkan korelasi antara pendidikan dan derajad kesehatan masyarakat, yakni pendidikan sangat dipengaruhi derajad atau gizi seseorang yang menjadi penentu keberhasilan dan perbaikan kecerdasan. Dengan demikian, perbaikan sistem pendidikan sekaligus juga memperbaiki nilai gizi masyarakatnya.
Dikukuhkan sebagai dewan pendidikan Jatim sebanyak 18 orang, dengan ketua Prof. AKH. Muzakki, M.Ag dan sekretaris. Drs. Nutyanto, M.Si. (*)