Gubernur Jatim Berharap Kartu Prakerja Bisa Kurangi Pengangguran
Kartu Prakerja yang digagas Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan segera dilaunching. Melalui kartu ini, pekerja akan diberikan biaya pelatihan mulai Rp3 hingga 7 juta dengan estimasi durasi pelatihan selama 90 hari atau 3 bulan.
Ada dua leading sector yang menangani kartu prakerja ini. Diantaranya Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian .
Rencananya, Jatim akan mendapatkan kuota 100 ribu Kartu Prakerja dari jalur Kemenaker. Kemudian untuk Kartu Prakerja dari jalur Kemenko Perekonomian, Jatim sementara akan mendapatkan kuota 93 ribu.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jatim berkoordinasi dengan Kemenaker. Sedangkan Dinas Pendidikan Prov. Jatim berkoordinasi dengan Kemenko Perekonomian terkait Kartu Prakerja ini.
Menurut Khofifah, untuk supporting teamnya adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Dinas Koperasi dan UKM.
"Jadi, Dinas Perindag dan UMKM akan support. Mereka membantu memilah mana yang passionnya ke digital IT, mana yang non digital IT sesuai platform yang ditentukan pemerintah," ujar Khofifah, Jumat, 7 Februari 2020.
Gubernur Khofifah berharap, dengan adanya kartu prakerja ini bisa mengurangi pengangguran di Jatim. Angkatan kerja baru di Jatim rata-rata 800 ribu per tahun. Sedangkan, ada sebanyak 357.553 orang berdasarkan data Dinas Pendidikan Tahun 2019 merupakan Lulusan SMA, SMK, Madrasah Aliyah.
"Itulah yang sedang kita konsolidasikan agar mencakup antara angkatan kerja, skill dan kebutuhan pasar," katanya.
Advertisement